Ekonomi Hong Kong menyusut pada kuartal pertama dibandingkan kuartal akhir 2015, tergerus pelemahan ekspor dan belanja konsumen, yang semakin menimbulkan kekuatiran perkembangan ekonomi negara Hong Kong.
Hong Kong juga telah diterpa perlambatan Tiongkok. Kemerosotan pengunjung dari daratan, penjualan ritel yang lemah dan penurunan harga aset telah dikombinasikan untuk menempatkan perekonomian di ambang resesi.
Ekonomi Hong Kong yang bergantung pada perdagangan ini kontraksi 0,4 persen pada kuartal pertama, yang merupakan kontraksi pertama kali dalam hampir dua tahun.
Secara tahunan, pertumbuhan hanya 0,8 persen pada kuartal pertama, laju terlemah dalam empat tahun. Itu lebih buruk dari ekspektasi ekonom untuk pertumbuhan persen 1,48 dan kurang dari setengah laju kuartal keempat.
Ekonomi Hong Kong tumbuh 2,4 persen pada tahun 2015, sekitar setengah kecepatan 2011, karena perlambatan Tiongkok dan yuan lemah menahan pengeluaran Tiongkok, sementara pasar saham bergejolak juga memukul konsumsi domestik.
Lihat : Bursa Hong Kong 13 Mei Turun Terendah 2 Bulan; Mingguan Merosot 2 Persen
Hasil penjualan eceran untuk perusahaan perhiasan telah membukukan angka kinerja suram, dengan penjualan ritel kontraksi untuk 12 bulan berturut-turut pada Maret,
Kedatangan turis Hong Kong, yang turun 20,5 persen pada Februari, turun 4,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,21 juta di bulan Maret. Pengunjung daratan, yang menyumbang 72 persen dari total, turun 6,9 persen menjadi 3,02 juta.
Kontraksi juga melebar di pasar real estate, salah satu pasar yang paling mahal di dunia, dan membebani untuk hampir seperlima dari produksi ekonomi.
Harga apartemen telah turun 12 persen dari tertinggi September dan investasi bank memprediksi penurunan 20 persen lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
