Jerman membukukan peningkatan lebih dari dua kali lipat pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama dengan belanja negara dan rumah tangga yang lebih tinggi mengimbangi pelemahan ekspor, demikian Kantor Statistik Federal mengatakan pada hari Jumat (13/05).
Ekonomi Jerman tumbuh 0,7 persen, tingkat kuartalan tertinggi sejak pembacaan pada kuartal pertama 2014. Hasil ini mengalahkan tingkat 0,6 persen yang terdaftar di zona euro, memperkokoh posisi Jerman sebagai mesin ekonomi blok itu.
Cuaca yang ringan pada musim dingin di Jerman mendorong kenaikan investasi pada barang konstruksi dan barang modal, kata kantor statistik.
Konsumsi swasta telah menyusul perdagangan sebagai pendorong pertumbuhan yang paling penting bagi ekonomi Jerman, dengan rekor rendah pengangguran, suku bunga rendah dan upah yang lebih tinggi mendorong konsumen untuk menghabiskan lebih banyak.
Juga pada hari Jumat, serikat buruh terbesar Jerman, IG Metall, mengatakan setuju dengan pengusaha pada kenaikan upah dua-tahap 4,8 persen selama 21 bulan.
Ekonom menghubungkan kenaikan konsumsi serta sektor real estate booming terutama di pusat-pusat perkotaan untuk kebijakan moneter ultra-longgar Bank Sentral Eropa, yang telah dikritik di Jerman.
Tingkat pertumbuhan triwulanan mengalahkan 0,3 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2015, meskipun tahun disesuaikan pada angka tahun dari 1,3 persen yang meleset dari perkiraan konsensus Reuters sebesar 1,5 persen.
Kementerian ekonomi mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan Jerman untuk memperlambat, pandangan bersama oleh ekonom, yang mengatakan dampak dari melemahnya ekspor akhirnya akan terasa karena permintaan dari pasar negara berkembang melambat.
Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel mengatakan, pemerintah harus meningkatkan investasi pada pendidikan, infrastruktur dan inovasi, mengikuti arahan Dana Moneter Internasional (IMF).
“Ekonomi Jerman awal 2016 pada pijakan yang baik: industri membukukan kenaikan produksi, kerja terasa meningkat, dan pendapatan yang lebih tinggi dari rumah tangga yang mengarah ke belanja pribadi yang lebih tinggi,” kata Gabriel.
IMF dan OECD telah mendesak Jerman untuk meningkatkan investasi, dan reformasi pasar tenaga kerja dan sistem pensiun, sementara sebagai OECD menyerukan pengurangan pajak.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang