Market Outlook 16-20 May 2016

676

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau melemah kembali terhanyut sentimen bursa kawasan yang melemah oleh prospek ekonomi global dan juga China yang kurang menggembirakan, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah 1% ke level 4,761.72. Untuk minggu berikutnya ini (16-20 Mei) IHSG kemungkinan masih bergerak serba hati-hati sembari investor memperhatikan pengumuman suku bunga BI dan arah bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 4920 dan 4990, sedangkan support di level 4728 dan kemudian 4650.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat berlanjut terkoreksi oleh mata uang dollar yang menanjak secara global karena positifnya sejumlah data ekonomi AS, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 13,315. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,440 dan 13,540, sementara support di level 13,075 dan 12,990.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk di antaranya pengumuman suku bunga dari Bank Indonesia. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core CPI m/m pada Selasa malam; dilanjutkan dengan rilis FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari; kemudian data tenaga kerja Unemployment Claims serta Philly Fed Manufacturing Index pada Kamis malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data tenaga kerja Claimant Count Change Inggris pada Rabu sore; diteruskan dengan rilis Retail Sales m/m Inggris pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data BI Rate pada Kamis siang yang diperkirakan masih bertahan di level 6.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat agak menguat setelah pimpinan New York Federal Reserve menyebutkan kemungkinan akan terjadi kenaikan suku bunga the Fed dua kali lagi di tahun ini, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau menguat ke level 94.570. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau melemah ke level 1.1311. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1220 dan 1.1135 sementara resistance pada 1.1620 dan kemudian 1.1710.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.4369 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4010 dan kemudian 1.3830 sedangkan resistance pada 1.4770 dan 1.4805. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 108.64. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 113.80 dan 114.90, serta support pada 105.20 serta level 101.10. Sementara itu, Aussie dollar terpantau turun ke level 0.7270. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7110 dan 0.7015, sementara resistance level di 0.7520 dan 0.7720.

Bursa Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed sementara bursa China tertekan oleh kekuatiran pasar akan kelanjutan pertumbuhan ekonomi China yang dipandang menguatirkan. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penguatan ke level 16412. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 17635 dan 18570, sementara support pada level 15990 dan lalu 15470. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 19719. Minggu ini akan berada antara level resistance di 21640 dan 22200, sementara support di 18875 dan 18285.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau membukukan pelemahannya dalam tiga minggu berturut-turut, sebagian karena profit taking serta hasil pendapatan beberapa emiten yang di bawah harapan. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah 1.15% ke level  17,532.31, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 18185 dan 18350, sementara support di level 17370 dan 16815. Index S&P 500 minggu lalu melemah 0.52% ke level 2,043.00 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2111 dan 2135, sementara support pada level 2035 dan 2001.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau kembali dalam koreksi terpicu karena dollar yang sedang menanjak, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang melemah ke level $1273.55 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1307 dan berikut $1322, serta support pada $1208 dan $1180. Di Indonesia, harga emas terpantau turun ke level Rp545,393.

Pembaca setia, perhatikanlah chart pergerakan harga asset investasi. Setelah periode rally pasar, tiba juga saat untuk aksi profit taking. Investor akan selalu mencari dan menunggu momentum demikian. Itu yang sebagian pelaku pasar lakukan belakangan ini. Dengan jalan itulah para fund manager global telah mereguk keuntungan besar mereka. Anda ingin sukses investasi? Siapa yang tidak mau, bukan? Ikuti cara para fund manager berinvestasi mengikuti gelombang trend yang ada. Anda pun bisa sukses demikian. Simak terus karenanya vibiznews.com, website investasi yang paling favorit. Kembali, salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews!

alfredBy Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here