Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (18/05), Indeks Shanghai dibuka negatif, terpantau turun -35,52 poin atau -1,25 persen pada 2808.17. Pelemahan Indeks Shanghai tertekan pelemahan bursa Wall Street yang dipicu kekuatiran kenaikan suku bunga AS.
Lihat : Akhir Indeks Shanghai 17 Mei Tertekan Kekuatiran Stimulus Ekonomi
Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan hari Selasa, di tengah kenaikan harga minyak, setelah kekhawatiran investor baru tentang kebijakan Fed untuk kenaikan suku bunga bergerak lebih awal daripada perkiraan. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 180,73 poin, atau 1,02 persen, di 17,529.98. Indeks S & P 500 ditutup turun 19,45 poin, atau 0,94 persen, pada 2,047.21,. Indeks Nasdaq ditutup turun 59,73 poin, atau 1,25 persen, pada 4,715.73.
Meskipun terjadi kenaikan dalam harga minyak, penjualan saham dipercepat dalam perdagangan sore. Yield 2 tahun Treasury naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu karena para pedagang obligasi memandang ke depan untuk rilis hari Rabu risalah pertemuan Fed, yang banyak dikhawatirkan bisa lebih hawkish dari pernyataan itu.
Ketakutan yang menggema dalam komentar dari Presiden Fed San Francisco John Williams dan Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart yang mengatakan dalam sebuah laporan Reuters Fed masih bisa menaikkan suku bunga dua atau tiga kali tahun ini.
Presiden Federal Reserve Dallas Robert Kaplan mengatakan ekonomi AS cukup kuat untuk membenarkan kenaikan suku bunga dalam “waktu ke depan yang tidak terlalu jauh,” tetapi meningkat akan sangat bertahap.
Pemerintah AS melaporkan sebelumnya pada hari Selasa bahwa harga konsumen mencatat kenaikan terbesar dalam lebih dari tiga tahun pada bulan April dengan bensin dan sewa naik, menunjuk ke inflasi stabil yang dipandang sebagai memberikan amunisi Fed untuk menaikkan suku bunga tahun ini.
Komite Pasar Terbuka Federal dijadwalkan untuk merilis risalah pertemuan The Fed hari Rabu.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Turun Menantikan Risalah FOMC
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2709-2600 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2911-3028.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang