Sektor properti Tiongkok terus pulih pada bulan April, dengan kota lainnya melaporkan harga rumah baru yang lebih tinggi, demikian survei resmi pemerintah Tiongkok menunjukkan pada hari Rabu (18/05).
Dari 70 kota besar dan menengah yang disurvei pada bulan April, 65 melihat harga rumah baru naik pada bulan bulan, naik dari 62 pada bulan Maret, Biro Statistik Nasional (NBS) mengatakan.
Lima kota melaporkan pada bulan-bulan penurunan harga, turun dari delapan pada bulan Maret, menurut data NBS.
Kota besar mencatat laju yang lebih lambat di kenaikan harga, sedangkan yang lebih kecil melihat kenaikan pertumbuhan, kata statistik Senior NBS Liu Jianwei.
Pada bulan April, rata-rata pertumbuhan harga di kota lapis atas adalah 0,7 persen lebih rendah dibandingkan pada bulan Maret, sedangkan untuk tingkat kedua dan ketiga kota itu masing-masing 0,3 dan 0,2 poin persentase lebih tinggi.
Pasar perumahan Tiongkok mulai naik di paruh kedua 2015 setelah pendinginan selama lebih dari satu tahun, didorong oleh langkah-langkah dukungan pemerintah seperti penurunan suku bunga, pengurangan pajak transaksi dan persyaratan uang muka rendah.
Namun pemulihan sektor tidak merata dari kota ke kota, dengan daerah ekonomi yang kuat dilaporkan kenaikan harga yang drastis, dan kota-kota yang kurang berkembang menunjukkan reaksi yang ditunjukkan dengan persediaan besar rumah yang tidak terjual.
Hasil kontras telah mendorong pemerintah daerah untuk mengambil pendekatan yang berbeda: Shenzhen dan Shanghai telah memperketat kebijakan untuk mengekang pembelian spekulatif dan mengandung risiko bubble, sementara kota lapis ketiga dan keempat mengeksplorasi cara-cara baru untuk memacu penjualan.
Kebijakan tersebut naik sampai batas tertentu: Di Shenzhen, harga rumah bekas turun 0,4 persen pada April dari Maret. Sementara itu, harga rumah baru rata-rata di kota tingkat tiga kembali ke pertumbuhan bulan lalu, data NBS menunjukkan.
Secara tahunan, 46 kota mengalami kenaikan harga rumah baru dan 23 dilaporkan jatuh pada bulan April, dibandingkan dengan 40 dan 29 di bulan Maret, menurut NBS.
Harga rumah baru melonjak tahun 63,4 persen pada tahunan di kota selatan Shenzhen, peningkatan tajam bulan lalu di antara semua kota-kota besar.
Harga di Shanghai, Nanjing, Xiamen dan Beijing juga melonjak, naik masing-masing 34,2 persen, 22,6 persen, 21,7 persen dan tahun 20,2 persen pada tahunan.
Untuk rumah yang ada, 51 kota dilaporkan pada bulan-bulan kenaikan harga pada bulan April dan 10 melaporkan harga yang lebih rendah, dibandingkan dengan 54 dan 13 pada bulan Maret.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang