Bursa Saham Tiongkok Masih Sepi, Masuk Bursa Berkinerja Terburuk Dunia

483
bursa shanghai

Bursa saham Tiongkok menuju penurunan mingguan terpanjang sejak Juli 2012 di tengah kekhawatiran kinerja perusahaan yang buruk dan pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat.

Shanghai Composite Index telah siap untuk masuk ke minggu keenam penurunan setelah tergelincir 0,2 persen pada hari Jumat ini. Industri, obat dan barang-barang konsumsi adalah pemain terburuk minggu ini.

China Southern Airlines Co dan Air China Ltd merosot lebih dari 6 persen selama periode tersebut, akibat kenaikan harga bahan bakar dan melemahnya yuan.

Data pada hari Jumat ini menunjukkan pertumbuhan laba perusahaan industri ‘melambat menjadi 4,2 persen pada April. Bursa Hong Kong menghentikan untuk sementara selama tiga hari kedepan, perdagangan saham Tingyi Cayman Island Holding Corp setelah melaporkan anjloknya hasil usaha perusahaan yang sangat besar.

Menambah kekhawatiran pasar pada minggu ini adalah prospek suku bunga AS yang lebih tinggi memacu arus keluar modal. Meskipun berkurang optimisme, Shanghai Composite belum bergerak dari kisaran lebih dari 51 poin dari levelnya di 2.800 dalam dua minggu terakhir, dengan penurunan yang dibatasi oleh yang diduga aksi beli oleh pemerintah.

Shanghai Composite turun 0,3 persen ke level 2,816.47 pada pagi ini pukul 10:13. Indeks telah turun 4 persen bulan ini, dan untuk sepanjang tahun ini telah menjadi 20 persen untuk kinerja terburuk di antara 93 indeks global yang dilacak oleh Bloomberg.

Pertumbuhan laba perusahaan industri melambat dari 11,1 persen pada Maret. Untuk periode Januari-April, keuntungan naik 6,5 persen dari tahun sebelumnya, demikian data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional melalui situsnya.

Hang Seng Index China Enterprises turun 0,6 persen pada hari Jumat, menguragi gain yang diperoleh pada pekan ini menjadi 2,1 persen. Indeks Hang Seng turun 0,3 persen, pemangkasan keuntungan periode ini menjadi 2,4 persen. CSI 300 Index turun 0,3 persen, memperpanjang kerugian pekan ini menjadi 0,8 persen.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here