Di tengah perdagangan sesi Amerika hari Selasa (31/05) kurs poundsterling yang dibuka lebih tinggi pada awal sesi Asia dari penguatan awal pekan bergerak negatif oleh kuatnya sentimen kenaikan Fed rate dibandingkan dengan sentimen hasil pooling sementara yang menginginkan terjadinya Bremain dibandingkan dengan Brexit.
Akhir pekan lalu Janet Yellen menyatakan dimungkinkan akan kenaikan Fed rate dalam waktu dekat jika kondisi ekonomi makro dan pasar tenaga kerja Amerika menunjukkan kinerja yang meningkat. Sentimen ini berhasil mengangkat dollar ke posisi tertinggi dalam 6 bulan terakhir.
Perdagangan awal pekan bursa Inggris libur masuki hari pertama musim semi namun kurs poundsterling berhasil menguat signfikan oleh sentimen dukungan kuat sementara dari publik yang berpengharapan Inggris tetap bertahan sebagai member dari Uni Eropa mengalahkan kampanye untuk Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Pergerakan kurs poundsterling di sesi Eropa (14:00:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi pada 1.4640 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound turun 13 pips atau 0,1% dan nilai bergulir berada pada 1.4627
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat naik ke kisaran resistennya di 1.4643-1.4670 jika pelemahan pair tidak sampai kisaran 1.4573 -1.4545.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang