Bank Dunia memberikan pinjaman Reformasi Fiskal Kebijakan Pembangunan (Fiscal Reform Development Policy Loan) sebesar USD400 juta, yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan pajak dan memperkuat mutu belanja negara, sebagai komponen penting dalam perpercepatan pertumbuhan, mengurangi kemiskinan dan memperluas kesejahteraan di Indonesia.
“Reformasi fiskal memungkinkan pemerintah mengalokasi lebih banyak dana ke program yang membantu masyarakat miskin,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves, seperti dilansir melalui laman Bank Dunia pada Kamis (02/06).
Seperti yang dilansir dalam website Kementerian Keuanga, dijelaskan bahwa Program Fiscal Reform Development Policy Loan merupakan perangkat pertama dari serangkaian pembiayaan anggaran yang telah diusulkan untuk memperbaiki komposisi dan efisiensi pembelanjaan, implementasi anggaran, penguatan dan pengurangan biaya pembayaran pajak, serta memperbanyak potensi penerimaan melalui perluasan basis pajak.
Lead Economist Bank Dunia di Indonesia Ndiame Diop, menyatakan langkah reformasi yang diambil oleh Indonesia sangat penting dan akan memperkuat ketahanan ekonomi, serta memberi tanda kepada para investor bahwa Indonesia terbuka bagi dunia usaha. “Pemungutan pajak yang lebih banyak memerlukan usaha yang lebih intensif, jelas dan berkesinambungan di area kebijakan pendapatan dan administrasi. Hal ini tidak mudah, namun penting dilaksanakan karena berkurangnya pendapatan akibat jatuhnya harga komoditas,” tambahnya.
Bank Dunia mendukung reformasi fiskal di Indonesia yang merupakan bagian penting dari Kerangka Kemitraan Bank Dunia di Indonesia, yang berfokus pada prioritas pemerintah yang berpotensi membawa perubahan.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang