Wall Street Anjlok, S&P500 Turun Ke Level Dibawah 2,100, Dollar Melemah

545

Bursa saham AS ditutup anjlok demikian juga dengan dolar, sementara Treasuries dan emas menguat setelah pengusaha Amerika hanya menambahkan 38.000 pekerjaan, paling sedikit dalam hampir enam tahun pada Mei, memperkuat Federal Reserve untuk tetap mempertahankan suku bunga yang lebih rendah lebih lama.

The S & P 500 Index yang berakhir minggu sedikit melemah, sementara kemungkinan untuk kenaikan tarif ditunda mengirim saham-saham keuangan ditutup lebih murah. Dolar jatuh paling buruk dalam enam bulan terhadap euro, sementara investor mencari sekuritas pemerintah yang paling aman.

Imbal hasil surat utang bertenor dua tahun milik pemerintah AS turun paling tajam sejak September demikian juga dengan imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman, turun ke level. Lemahnya greenback memicu pengalihan aset ke emerging-market dan komoditas.

Saham

The S & P 500 turun 0,3 persen menjadi 2,099.13 pada 16:00 di New York, setelah turun sebanyak 1 persen. Indeks meluncur kembali di bawah 2.100 setelah penutupan lebih tinggi dari yang untuk pertama kalinya sejak April.

Sementara itu, Dow Jones ditutup turun 31,50 poin atau 0,18 persen ke level 17,807.06. Demikian juga dengan Nasdaq, turun 28,85 poin atau 0,58 persen ke level 4,942.52.

Harga saham Utilitas dan saham telepon naik pada hari Jumat karena investor mencari saham yang memiliki rasio payout besar. Saham bahan baku juga naik, dengan Newmont Mining Corp melompat 9,4 persen untuk kenaikan terbesar dalam S & P 500.

Saham keuangan dipangkas kerugian menjadi 1,4 persen, setelah jatuh sebanyak 2,4 persen. JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group Inc tenggelam setidaknya 1,8 persen. Asuransi MetLife Inc dan Prudential Financial Inc turun lebih dari 3,1 persen.

Bursa saham Kanada melonjak kembali, TSX Composite Index S & P naik 0,6 persen pada hari Jumat, naik 20 persen dari level terendahnya di tanggal 20 Januari lalu.

Stoxx Europe 600 Index tergelincir 0,9 persen, memperpanjang penurunan mingguan pertama menjadi 2,4 persen. MSCI Emerging Markets Index menguat 1,5 persen ke level tertinggi satu bulan.

The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, turun 1,5 persen, penurunan tertajam sejak 3 Februari. Dolar turun 1,9 persen menjadi $ 1,1363 per euro dan kehilangan 2,1 persen menjadi ¥ 106,58. Dolar Kanada melonjak.

MSCI Emerging Currency Markets Index melonjak 1,1 persen, lompatan terbesar sejak Maret.
Mata uang rand melonjak 3,4 persen, membalikkan penurunan sebelumnya. Peringkat kredit Afrika Selatan yang dikeluarkan oleh S&P Ratings Global masih positif menunjukkan adanya kemajuan di dalam pertumbuhan ekonomi negera ini.

Obligasi

Imbal hasil obligasi AS yang bertenor dua tahun jatuh ke 0,77 persen, sedangkan hasil 10-tahun turun 10 basis poin menjadi 1,7 persen. Untuk saat ini, kesenjangan antara imbal hasil lima dan 30 tahun utang AS, terbesar sejak Maret.

Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun, turun lima basis poin, atau 0,05 persen poin, menjadi 0,068 persen, terendah yang pernah terjadi.

Komoditas

The Bloomberg Commodity Index naik 0,5 persen ke level tertinggi tujuh bulan. Emas di pasar spot naik 2,8 persen menjadi $ 1,244.29 per ounce.

Minyak mentah berjangka jatuh setelah penutupan di atas $ 50 per barel di London untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Minyak West Texas Intermediate merosot ke $ 48,62 per barel. Minyak mentah Brent turun 0,8 persen untuk perdagangan di $ 49,64 per barel setelah penutupan kemarin di $ 50,04.

Zinc naik untuk hari ketujuh, kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir dua tahun di tengah spekulasi kelangkaan bahan baku yang meningkat untuk tembaga dan aluminium.

Gula naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun yang disebabkan hujan yang mengganggu bongkar muat di pelabuhan di Brasil dan memperlambat panen pada saat permintaan memuncak.

Selasti/ VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here