Data perdagangan Tiongkok bulan Mei mengisyaratkan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu masih belum pulih secara menyeluruh untuk kesehatan ekonomi.
Ekspor dalam hal mata uang dolar merosot 4,1 persen secara tahunan, lebih dari dua kali lipat kejatuhan April 1,8 persen. Impor turun tipis 0,4 persen secara tahunan, lebih sempit dari 10,9 persen jatuh pada April. Demikian rilis dari General Administration of Customs Tiongkok, Rabu (08/06).
Hasil ini memberikan surplus perdagangan sebesar $ 49.98 miliar, dibandingkan bulan sebelumnya $ 45.56 miliar, demikian menurut Reuters.
Sebuah jajak pendapat ekonom Reuters telah memperkirakan ekspor akan menurun 3,6 persen, impor akan jatuh 6 persen, dan surplus perdagangan akan meningkat menjadi $ 58 miliar.
Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2016 sebesar 6,7 persen, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya, dalam sebuah laporan. Namun memperingatkan pertumbuhan bisa turun ke 6,3 persen pada tahun 2018 sebagai Beijing berkembang menuju ekonomi yang lebih digerakkan oleh konsumen dan sektor jasa.
Lihat : Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2016
Tiga survei terpisah pekan lalu menunjukkan aktivitas di sektor manufaktur dan jasa relatif melemah.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang