Di tengah perdagangan sesi Asia hari Rabu (8/06) kurs poundsterling terpantau masih bergerak sangat sempit oleh kehati-hatian pasar mengambil posisi setelah perdagangan sebelumnya berhasil naik ke puncak tertinggi dalam sepekan perdagangan. Alasan sikap pasar Asia terhadap perdagangan pair GBPUSD dipengaruhi oleh data perdagangan luar negeri Tiongkok yang tidak sesuai harapan.
Pemerintah Tiongkok baru saja melaporkan kinerja perdagangan luar negerinya tidak seperti yang diharapkan dan mengecewakan negara yang menjadi mitra dagangnya. Pasalnya impor negeri tersebut turun drastis namun ekspornya tambah melempem.
Perdagangan sebelumnya kurs pound bisa sampai ke puncak tinggi tersebut terangkat oleh jajak pendapat satu surat khabar di Inggris yang memberitakan terjadi dukungan yang lebih atas sikap menolak Brexit pada referendum akhir bulan nanti.
Pergerakan kurs poundsterling di sesi Asia (02:50:35 GMT) bergerak kuat tipis terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi pada 1.4544 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound naik 7 pips atau 0,1% dan nilai bergulir berada pada 1.4551
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat turun ke kisaran 1.4488-1.4392 jika kenaikan pair tidak mencapai kisaran 1.4627.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang