Mengamati pergerakan kurs euro pada perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (9/06), masih menunjukkan pergerakan yang bullish melawan rival utamanya yaitu dollar AS. Sentimen yang mendorong pair EURUSD lanjut rally pagi ini oleh turunnya yield obligasi Jerman ke rekor terendah seiring aksi ECB melancarkan program stimulusnya dengan membeli obligasi perusahaan-perusahaan di kawasan negara satu mata uang tersebut.
Pekan ini pergerakan kurs euro menerima banyak sentimen kuat selain dari momentum pelemahan dollar AS juga mendapat tenaga dari laporan revisi PDB Q1-2016 yang cukup meyakinkan di awal pekan, dan perdagangan kemarin semakin kencang oleh aksi yang dilakukan bank sentral Eropa (ECB). Namun pergerakan kurs euro pekan beberapa hari terakhir cukup terancam dengan gejolak Brexit di Inggris, dimana jika Inggris keluar dari UE dipastikan kurs mata uang kawasan Eropa akan jungkir balik.
Pergerakan kurs euro di sesi Asia (03:10:35 GMT) bergerak kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.1393 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro naik 9 pips atau 0,1% dan nilai bergulir berada pada 1.1412.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat naik ke kisaran 1.1431-1.1467. Namun jika tidak tembus kisaran tersebut maka pair turun lagi menuju kisaran 1.1377.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang