Setelah terjun ke posisi terendah dalam 5 minggu terhadap rival-rival utamanya, dollar AS akhirnya bangkit kecuali terhadap yen oleh buruknya fundamental ekonomi rival-rival utamanya tersebut. Kurs utama yang menjadi lawan dollar alami profit taking terpicu fundamental yang lemah sehingga dollar AS yang kehilangan kekuatan cukup parah pasca suramnya ekspektasi kenaikan Fed rate mulai mengumpulkan tenaga di sesi Asia.
Perdagangan semalam euro dan poundsterling anjlok oleh sentimen Brexit yang menyuramkan akan perkembangan ekonomi di kawasan Eropa, sedangkan kurs komoditas alami pukulan akibat anjloknya harga minyak mentah dunia. Namun terhadap yen dollar masih lemah oleh permintaan safe haven pasca kekhawatiran pasar kondisi ekonomi global merespon kondisi yang terjadi beberapa hari terakhir.
Lihat: Harga Minyak Mentah Merosot 1 Persen Tergerus Penguatan Dolar AS
Demikian pergerakan pasar spot forex pagi ini terpantau dollar alhasil menguat terhadap semua rival utamanya, yen juga ikutan melemah. Kurs komoditas juga masih melemah dikarenakan harga minyak mentah masih bergerak lemah dengan volume yang terbatas.
Untuk pergerakan selanjutnya, perdagangan forex dollar AS hari ini secara teknikal berpotensi untuk lanjutkan penguatan namun secara fundamental ada katalis yang dapat menahan laju dollar yaitu data prelim UoM consumer sentiment pada sesi Amerika.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Amerika pagi ini turun hingga 0,2 persen setelah dibuka pada posisi 94,07 dan bergulir pada posisi 94,21. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS rebound hingga 0,4 persen.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang