Bank of Japan akan mengadakan pertemuan dewan kebijakan pengaturan suku bunga pada hari Rabu dan Kamis besok untuk membahas bagaimana untuk mendapatkan upaya mendorong harga kembali ke jalur yang tepat.
Dengan perekonomian terjebak di gigi rendah, “target stabilitas harga” BOJ dari 2% inflasi harga konsumen tetap jauh. Namun para pejabat BOJ tetap berhati-hati tentang perluasan moneter lebih lanjut.
Rintangan untuk pelonggaran moneter lebih lanjut tumbuh lebih tinggi karena bank dan banyak pihak menyuarakan ketidakpuasan dengan suku bunga negatif diperkenalkan oleh BOJ.
BOJ memperkenalkan suku bunga negatif pada February dalam upaya untuk mendapatkan pinjaman bank lebih banyak dan menggerakkan ekonomi, namun harga tetap kendur. Indeks harga konsumen, tidak termasuk harga volatile makanan, menurun pada bulan April untuk bulan kedua berturut-turut. Bahkan tidak termasuk efek dari harga minyak mentah yang lebih rendah, indeks telah jatuh jauh dari target 2%.
Namun demikian, bank sentral tetap berhati-hati tentang pelonggaran moneter lebih lanjut karena keluhan sektor keuangan tentang suku bunga negatif. Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ mengatakan akan berhenti bertindak sebagai dealer utama obligasi pemerintah Jepang. Bahkan jika suku bunga yang lebih lanjut menurunkan dari saat ini dikurangi 0,1%, tidak ada jaminan pergerakan akan membuat banyak perbedaan.
BOJ bisa meningkatkan pembelian tahunan dari JGB 80 triliun yen ($ 753 miliar) pada saat ini, tapi itu akan menguras pasar JGB bahkan lebih cepat dari yang terjadi sekarang. BOJ sudah mengunci sepertiga dari semua yang dikeluarkan JGB.
Beberapa pengamat pasar yakin BOJ akan membeli dana yang diperdagangkan di bursa lebih banyak, namun hal itu saja akan dilihat sebagai intervensi pasar langsung. Untuk saat ini, para pejabat BOJ tampaknya menunggu efek suku bunga negatif untuk mendorong.
Gejolak pasar ini mereda karena kemajuan dalam harga minyak mentah. Dengan perusahaan cenderung untuk mengangkat bonus musim panas di bagian belakang pendapatan yang kuat dan pengetatan pasar tenaga kerja, pejabat BOJ mengatakan harga akan melanjutkan kenaikan pada semester kedua tahun ini.
Inggris akan mengadakan referendum 23 Juni untuk memutuskan apakah akan tetap di Uni Eropa atau meninggalkan Uni Eropa. Keputusan BOJ untuk lebih melonggarkan cengkeramannya pada kredit sebelum pemungutan suara bisa terbuang, tergantung pada hasilnya.
Untuk saat ini, pemerintah tidak menempatkan banyak tekanan pada BOJ untuk lebih melonggarkan keuangan. BOJ akan memutuskan apakah akan mengambil tindakan lebih lanjut setelah menilai keputusan yang dibuat oleh Federal Reserve AS pada Federal Open Market Committee pada hari Selasa dan Rabu, dan arah yen di pasar valuta asing.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang