Bursa Eropa Kebakaran, Dollar AS dan Yen Laku Keras

434

Ditengah perdagangan forex sesi Eropa  hari Selasa (14/6) pasar keuangan kawasan Eropa terbakar dan masuk zona merah, baik bursa saham, valas, obligasi dan juga bursa komoditasnya. Bursa saham kawasan Eropa dibuka anjlok parah seperti FTSE di Inggris, DAX di Jerman dan CAC di Perancis. Anjloknya bursa ini disebabkan kekhawatiran pasar akan referendum Inggris pekan depan dan ambruknya imbal hasil obligasi Jerman atau Jerman Bund ke kisaran negatif saat pasar obligasi dibuka.

Disisi lain, bursa komoditas logam atau biasa dikenal dengan bursa LME juga mayoritas komoditasnya alami penurunan harga, yang dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah dunia masuki hari keempat berturut.

Merespon kondisi pasar keuangan kawasan Eropa tersebut, para pelaku pasar segera menjual aset beresikonya dan beralih kepada aset safe haven, dalam hal ini kurs yen dan dollar Amerika Serikat. Dollar AS yang anjlok cukup parah sejak perdagangan sebelumnya hingga sesi Asia hari ini, berhasil rebound dan bergerak positif. Penguatan dollar AS sore ini sebagai harapan positif terhadap pertemuan bulanan Federal Reserve yang dimulai malam ini atau pagi waktu Amerika. Pasar masih memiliki sisa pengharapan untuk kenaikan Fed rate bulan ini.

Selain dollar AS, aset safe haven yang sudah diburu sejak perdagangan awal pekan kembali menjadi primadona pasar disaat kondisi pasar sedang tidak kondusif atau membahayakan portofolio investasi pelaku pasar global.

Terpantau sore ini yen menguat terhadap semua rival utamanya termasuk kepada dollar AS, hingga sesi Eropa kurs sudah naik hingga 0,6% setelah dibuka pada posisi 106.19 dan sekarang bergulir pada kisaran 105.69. untuk perdagangan selanjutnya simak Rekomendasi Trading Yen Selasa 14 Juni.

Sedangkan indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Amerika sore   ini  naik hingga  0,5 persen setelah dibuka pada posisi 94,35  dan bergulir pada posisi 94,80. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS anjlok 0,4 persen.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here