Ekspor dari zona Eropa ke seluruh dunia melonjak pada bulan April, mendorong surplus perdagangan yang lebih luas dan menunjukkan bahwa pemulihan sederhana zona ini tetap di jalur kenaikan untuk kuartal kedua.
Perdagangan telah menjadi salah satu titik lemah ekonomi zona Eropa terlebih kuartal terakhir, dengan impor tumbuh lebih cepat daripada ekspor selama kuartal pertama, sebagai hambatan pada pertumbuhan. Sebaliknya, meningkatnya pengeluaran rumah tangga dan kenaikan pengeluaran investasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bank Sentral Eropa telah memperingatkan bahwa melemahnya pertumbuhan di Tiongkok, Rusia dan negara-negara berkembang besar lainnya akan menghambat pemulihan zona Eropa oleh menurunnya permintaan untuk ekspor. Jika berkelanjutan, lonjakan ekspor April ekspor akan memudarkan kekuatiran banyak pihak.
Lembaga statistik Uni Eropa Rabu mengatakan zona Eropa mengekspor barang senilai EUR27.5 miliar ($ 31 miliar) lebih dari barang-barang yang diimpor selama April, surplus lebih lebar dibandingkan EUR20.9 miliar yang tercatat pada bulan yang sama tahun lalu.
Secara musiman yang disesuaikan, ekspor naik 4,9% dari bulan Maret, sementara impor naik 2,6%, sementara surplus perdagangan melebar ke EUR28.0 miliar dari EUR23.7 miliar pada Maret.
Lihat : Tingkat Pengangguran Inggris Jatuh Terendah Satu Dekade
Kenaikan ekspor menyusul data yang dirilis pada hari Selasa yang menunjukkan produksi industri zona Eropa naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan selama April.
Ekonomi zona Eropa naik di tiga bulan pertama tahun ini, melampaui baik AS dan Inggris, tapi ekonom memperkirakan kenaikan tipis zona Eropa untuk kuartal ini, sementara berkembang dengan kecepatan yang tidak berubah dari lebih 1,6% tahun 2016 secara keseluruhan. Pandangan itu dibagi oleh para ekonom di ECB. Namun, para pembuat kebijakan telah memperingatkan dari berbagai ancaman untuk jalur itu, termasuk hasil dari referendum 23 Juni di Inggris Raya pada apakah untuk tetap berada atau meninggalkan Uni Eropa.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
