Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Jumat (17/6) dollar AS yang berakhir rebound perdagangan sebelumnya sekalipun dihadang data ekonomi yang mengecewakan, harus kembali masuk zona merahnya oleh bangkitnya fundamental rival-rivalnya.
Terpantau pagi ini dollar AS hanya menguat terhadap safe haven yen oleh kondusifnya kembali perdagangan aset beresiko pasca pulihnya fundamental yang melemahkan perdagangan tersebut sebelumnya seperti permasalahan Brexit atau Inggris keluar dari Uni Eropa.
Lihat: Jo Cox Terbunuh, Wall Street Ditutup Naik
Mengawali perdagangan Asia pagi ini sentimen Brexit yang membuat kondisi pasar keuangan global terjebak dalam zona merah berhasil diredam oleh pemberitaan seperti yang tertulis pada link berita diatas. Kondisi ini membuat pelaku pasar keuangan golbal pede kembali tingkatkan portofolio mereka pada aset beresiko dan tarik diri dari aset safe haven.
Terhadap euro dan pound pagi ini terkoreksi oleh bangkitnya kepercayaan pasar akan perdagangan kedua mata uang tersebut merespon pudarnya sentimen Brexit. Sedangkan terhadap kurs komoditas juga melemah dikarenakan naiknya harga minyak mentah setelah 6 hari berturut tertekan kuat.
Untuk pergerakan hari ini pergerakan nilai tukar dollar AS hanya dipengaruhi beberapa sentimen dari data ekonomi lokal khususnya tentang kinerja pasar property negeri tersebut. Di sisi rival-rivalnya hari ini tidak ada katalis kuat yang mendukung, sehingga dapat saja data sektor property AS nantinya memberi tenaga kepada dollar AS.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Amerika sore ini turun kembali hingga 0,2 persen setelah dibuka pada posisi 94,61 dan bergulir pada posisi 94,40. Perdagangan sebelumnya indeks dollar ASrebound hanya 0,1 persen.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang