Bursa saham Asia menguat didorong penguatan di bursa saham Inggris dan melonjaknya pound. MSCI Asia Pacific Index naik 1,4 persen pada 12:09 waktu Tokyo, dengan semua dari 10 kelompok industri maju. Jepang Topix melonjak paling baik dalam dua bulan, dengan eksportir termasuk Toyota Motor Corp dan Sony Corp menguat di tengah mundurnya yen. Ekspor Jepang turun pada bulan Mei untuk kedelapan bulan berturut-turut, demikian data yang dimumkan hari Senin ini, sebelum pidato Gubernur bank sentral Haruhiko Kuroda.
Harga saham BHP Billiton Ltd, perusahaan pertambangan terbesar di dunia, naik sebesar 3,8 persen di Sydney.
SGX Nifty 50 Index berjangka turun 0,7 persen, pertanda turunnya bursa saham India menyusul pengumuman Gubernur bank sentral Raghuram Rajan yang akan meninggalkan otoritas moneter India.
Mata Uang melonjak terbesar sejak 2009 menjelang referendum yang akan digelar pada hari Kamis mendatang.
MSCI Asia Pacific Index naik tertinggi dalam tiga minggu setelah FTSE 100 berjangka melonjak sebanyak 3,3 persen. Rupee anjlok terburuk dalam 10 bulan setelah kepala bank sentral India mengumumkan ia akan mengundurkan diri saat masa jabatannya baru akan berakhir pada bulan September mendatang. Minyak rally sementara logam industri seperti emas turun terbesar dalam lima bulan.
Sentimen investor dalam beberapa pekan terakhir telah ditentukan oleh perdebatan Inggris mengenai apakah untuk tetap tinggal di Uni Eropa atau keluar. Sebuah jajak pendapat yang diambil sejak pembunuhan Jo Cox dan dipublikasikan selama akhir pekan menunjukkan 45 persen pemilih mendukung ‘Tetap’, sementara 42 persen mendukung apa yang disebut Brexit.
Saham
Pound menguat terhadap 31 mata uang utama, naik 1,7 persen terhadap dolar AS. Euro menguat 0,7 persen, sedangkan mata uang dari Norwegia dan Swedia naik 1,1 persen. Yen melemah 0,5 persen menjadi 104,63 terhadap greenback.
Won Korea Selatan serta dolar Australia dan Selandia Baru menguat setidaknya 0,7 persen, sedangkan yuanTiongkok naik 0,2 persen di Shanghai.
Nilai tukar mata uang Nigeria, naira diperkirakan akan meluncur lebih dari 20 persen menjadi sekitar 250-260 per dolar ketika bank sentral hari Senin ini mengumumkan kemungkinan nilai tukar mengambang di negara dengan ekonomi terbesar di Afrika ini, demikian analisa Chapel Hill Denham Securities Ltd, yang berbasis di Lagos. Nilai tukar mata uang Nigeria saat ini dipatok pada 197-199 sampai dengan akhir pekan lalu.