Inggris Terancam Brexit, Dollar AS Bangkit Pukul Pound dan Euro

442

Diawal perdagangan forex sesi Asia hari Jumat (24/6) dollar AS berhasil setelah 2 hari berturut terpukul, kekuatan dollar AS diperoleh dari hasil sementara referendum yang menunjukkan suara untuk Brexit lebih tinggi daripada Inggris tetap di Uni Eropa. Setelah hasil referendum tersebut diumumkan di berbagai media lokal sontak para pelaku pasar ketakutan dan segera memburu aset safe haven seperti yen Jepang, dollar AS dan emas. Dan akibatnya semua kurs yang menjadi rival utama dollar AS anjlok parah kecuali yen.

Berdasarkan  hasil penghitungan sementara yang dilakukan  Sky News menunjukkan posisi suara untuk Bremain atau Inggris tetap di Uni Eropa  49,5% sedangkan untuk Brexit sebesar  50,5%. Kondisi ini diluar perkiraan pasar sebelumnya yang 2 hari sebelum referendum menunjukkan dukungan untuk Inggris tetap di Uni Eropa cukup kuat.

Pagi ini terpantau poundsterling dan euro anjlok cukup parah memangkas penguatan dalam 5 hari terakhir, demikian juga dengan kurs komoditas seperti aussie, dollar Canada dan kiwi dollar yang terpukul meski perdagangan sebelumnya harga minyak mentah melesat jauh. Pagi ini harga minyak mentah juga turut anjlok merespon sentimen hasil sementara tersebut.

Lihat: Harga Minyak Mentah AS Naik Terdorong Jajak Pendapat Inggris Tetap di UE

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia pagi ini  naik kembali hingga  0,51persen setelah dibuka pada posisi 93,45  dan bergulir pada posisi 93,84. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS anjlok hingga  0,3 persen.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here