Mengakhiri perdagangan pasar valas akhir pekan (24/6), kurs rupiah anjlok ke posisi terendah dalam 3 pekan terhadap dollar AS sebagai korban kondusifnya pasar keuangan merespon hasil referendum Brexit di Inggris yang menakutkan pelaku pasar selama ini. Karena kondisi ini bursa global alami kerugian. Demikian juga terhadap pergerakan mingguan, rupiah melemah secara mingguan untuk pekan kedua berturut.
Pergerakan negatif rupiah sepanjang hari tidak membuat investor asing kurangi setoran modalnya ke bursa saham, justru semakin bertambah sejak pagi dan terbentuk net buy sebesar Rp587 miliar lebih. Namun IHSG yang dibuka positif di awal perdagangan anjlok oleh aksi jual investor lokal dengan pelemahan o,8%.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penguatan 0,26% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13391/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13298/US$. Demikian juga dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13295 dari posisi 13265 perdagangan hari Rabu (22/06), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13362 setelah perdagangan sebelumnya 13331.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan diperkirakan dibuka negatif oleh pergerakan dollar AS yang semakin kuat hingga akhir perdagangan malam nanti.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens