Ditengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (27/6) dollar AS masih menunjukkan keperkasaannya terhadap rival-rival utamanya. Keputusan referendum Inggris Raya yang menetapkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa masih menjadi sentimen yang mengunggulkan dollar AS.
Ketidakpastian ekonomi dan politik di Inggris terus menarik Poundsterling merosot. Demikian juga gangguan masa depan zona Eropa menjadi sentimen yang menekan kurs Euro.
Demikian juga kurs-kurs rival dollar lainnya, baik dollar Canada, Aussie, Swiss Franc, semua berhasil ditaklukkan oleh dollar AS.
Hanya Yen Jepang yang berhasil mengalahkan dollar AS. Sentimen kekuatiran ekonomi global akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa, meningkatkan permintaan safe haven, termasuk mata uang Yen.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia malam ini menguat 0,91 persen setelah dibuka pada posisi 96,12 dan bergulir pada posisi 96,40. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS naik hingga 1,89 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks dollar AS akan lanjutkan penguatannya, jika melihat kurs Poundsterling dan kurs Euro terus mengalami pelemahan tertekan kekuatiran Brexit.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang