Dollar AS Berhasil Atasi Pound dan Euro

621

Dolar AS naik tipis terhadap sterling dan euro pada akhir perdagangan mata uang hari Kamis setelah dua hari berturut-turut menurun karena investor menjadi lebih berhati-hati menjelang pengumuman politik di Inggris pasca keputusan Brexit.

Mantan Walikota London Boris Johnson, yang difavoritkan menjadi perdana menteri Inggris, menarik diri dari balapan pada hari Kamis dalam pengumuman mengejutkan kurang dari seminggu setelah memimpin kampanye “Brexit”.

Sterling berakhir turun 1,30 persen terhadap greenback di $ 1,3252 setelah mendapatkan sebanyak 1,5 persen menjadi $ 1,3534 pada hari Rabu.

Langkah-langkah stimulus lebih lanjut mungkin akan segera diperlukan untuk Inggris menyusul keputusan Brexit, Gubernur Bank of England Mark Carney memperingatkan Kamis.

Carney memperkirakan “perlambatan dasar” dalam pertumbuhan ekonomi sebagai akibat dari referendum pekan lalu, yang hasilnya mengejutkan pasar keuangan.

Euro jatuh 0,37 persen terhadap greenback untuk $ 1,1082 setelah mencapai hampir satu minggu tinggi $ 1,1155 Kamis pagi.

“Orang-orang hanya ingin kejelasan lebih lanjut tentang situasi politik sebelum melakukan proyeksi jangka panjang terhadap sterling,” kata strategi mata uang Citi G10 Josh O’Byrne di London.

Indeks dolar AS, yang mengukur dollar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terakhir naik 0,4 persen pada 96,15 setelah jatuh serendah 95,443 Kamis pagi.

Dolar AS naik 0,40 persen pada 103,22 ¥, itu turun 0,31 persen terhadap mata uang safe haven lainnya, franc Swiss, di 0,9769 franc.

Pada hari terakhir dari kuartal kedua, berada di jalur sterling terlemah terhadap dolar sejak kuartal keempat tahun 2008.

Indeks dolar memperoleh sekitar 1,3 persen untuk kuartalan. Greenback berada di jalur untuk memasukkan penurunan lebih dari 7 persen terhadap yen untuk Juni untuk menandai bulan terlemah sejak Oktober 2008.

Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing Juni yang diindikasikan meningkat dari hasil sebelumnya. Jika terealisir akan membantu kenaikan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dollar AS akan bertahan menguat hingga keyakinan kepastian politik dan ekonomi di Inggris muncul di pasar dengan tindakan dari pemerintah Inggris dan Uni Eropa.

 

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here