Defisit perdagangan Australia diperluas dari revisi $ 1.79 miliar pada bulan April menjadi $ 2.22 miliar pada bulan Mei, menurut Biro Statistik Australia (ABS), datang lebih lemah dari perkiraan pasar $ 1.72 miliar.
Ekspor secara musiman disesuaikan naik 1% pada bulan-bulan di bulan Mei, dipimpin oleh kenaikan 3% barang non-pedesaan seperti bijih logam dan hasil tambang lainnya. Ekspor emas non-moneter turun 10% dan ekspor barang pedesaan yang 2% lebih rendah.
Impor 2% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama, dengan barang setengah sampai 5%, barang modal naik 4%, dan impor emas non-moneter 29% lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Ekspor jasa naik sebesar $ 31 juta pada bulan Mei, sedangkan impor layanan hanya naik $ 10 juta.
Pada kuartal Maret ekspor Australia adalah pendorong utama kegiatan ekonomi, membebani untuk 1,0 poin persentase pertumbuhan PDB, menurut angka ABS baru-baru ini.
Selama kuartalan ekonomi tumbuh 1,1%, untuk tingkat tahunan sebesar 3,1%, jauh melampaui ekspektasi sebagian besar.
Kenaikan tajam dalam ekspor Australia menyoroti transisi dari sektor pertambangan Australia dari fase investasi menjadi fase produksi dan ekspor.
Sementara investasi telah membebani ekonomi untuk beberapa tahun sekarang, ekspor diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan, bahkan dengan harga komoditas global yang lebih rendah.
Perhatian utama bagi sektor perdagangan Australia adalah kekuatan dolar Australia, yang merupakan lebih dari 5% lebih tinggi secara triwulan I dari mana dipercaya keluar dekat awal tahun, dan 4% lebih tinggi terhadap dolar AS selama enam bulan terakhir.
Nilai tukar yang lebih tinggi membuat ekspor kurang kompetitif dan mengancam industri pariwisata Australia, yang telah menjadi pendorong utama ekspor layanan selama setahun terakhir.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
