Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Selasa (05/07) indeks Kospi dibuka turun, saat ini terpantau turun -5,12 poin, atau -0,26 persen, pada 1990.18. Pelemahan indeks Kospi terpicu munculnya kembali kekuatiran Brexit dan menurunnya cadangan devisa Korea Selatan bulan Juni.
Lihat : Bursa Seoul 4 Juli Ditutup Naik Terdukung Meredanya Kekuatiran Brexit
Kekuatiran Brexit muncul dengan melemahnya Bursa Eropa. Pasar Saham Eropa berakhir lebih rendah pada perdagangan hari Senin, karena kekhawatiran tentang Brexit kembali membebani sentimen investor.
Indeks Pan-Eropa STOXX 600 berakhir 0,7 persen lebih rendah, dengan sebagian besar sektor ditutup di zona merah.
Lihat : Bursa Eropa Berakhir Negatif Kembali Tertekan Kekuatiran Brexit
Kekuatiran Brexit muncul setelah Nigel Farage, pemimpin partai Kemerdekaan Inggris, mengumumkan pengunduran dirinya, mengatakan “ambisi politik” nya yang telah dicapai ketika U.K. meninggalkan Uni Eropa.
Lihat : Farage, Tokoh Brexit Mengundurkan Diri, Bagaimana Reaksi Pasar?
Cadangan devisa Korea turun sedikit dari bulan sebelumnya pada bulan Juni karena berkurangnya nilai dari aset non-AS, demikian data bank sentral Korea pada Selasa (05/07).
Sampai dengan akhir Juni, cadangan devisa negara membukukan hasil US $ 369.9 miliar, turun $ 1.01 miliar dari bulan sebelumnya, Bank of Korea mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Lihat : Cadangan Devisa Korea Selatan Bulan Juni Turun $ 1 Miliar
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -0,85 poin atau -0,34% pada 247.20, naik dari posisi penutupan sebelumnya pada 248.05.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan melemah terbatas tertekan kekuatiran Brexit. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 244.05-241.00 dan kisaran Resistance 250.45-253.70.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang