Hingga perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (6/7) masih belum ada katalis penggerak positif yang mendongkrak nilai kurs euro terhadap dollar AS, sehingga usaha untuk pulih dari kondisi yang parah saat referendum Brexit dimulai pekan lalu tertekan kembali menuju jalur pelemahan dalam 4 bulan. Ditengah sesi Eropa telah dirilis data ekonomi yang kurang memberikan tenaga untuk pergerakan kurs seperti data pesanan pabrik Jerman dan data retail PMI kawasan satu mata uang tersebut.
Destatis umumkan data pesanan pabrik Jerman yang berada di posisi 0 persen setelah periode bulan sebelumnya di posisi -1,9 persen, selanjutnya Markit juga umumkan kinerja sektor ritel kawasan Euro pada bulan Juni yang terjun ke posisi kontraksi atau dibawah 50 basis poin setelah bulan sebelumnya berada di 50,6 basis poin.
Secara umum pergerakan kurs euro melemah ditelan perdagangan aset safe haven yang lebih tinggi menyikapi kekhawatiran pasar keuangan global akan kondisi perekonomian dunia pasca Brexit terjadi. Pasar lebih memilih mengamankan asetnya kepada aset safe haven seperti yen Jepang, dollar AS dan emas, sehingga laju pergerakan euro terganjal.
Lihat: Rekomendasi Euro, Rabu 6 Juli 2016
Pergerakan kurs euro di sesi Eropa (09:30:35 GMT) bergerak negatif terhadap dollar AS, setelah dibuka lemah dari perdagangan sebelumnya pada 1.1072 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro turun 22 pips atau 0,2% dan nilai bergulir berada pada 1.1050. Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD lanjut turun ke kisaran 1.1023-1.1006. Namun jika tidak sampai kisaran tersebut akan pergi menuju kisaran 1.1082.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang