Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (13/07) indeks Kospi dibuka naik, saat ini terpantau naik 20,29 poin, atau 1,02 persen, pada 2011.52. Penguatan indeks Kospi terdukung penguatan bursa Wall Street dan turunnya tingkat pengangguran Korea Selatan.
Lihat : Bursa Seoul 12 Juli Berakhir Naik Terdukung Penguatan Wall Street
Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan hari Selasa di AS terdukung berbagai sentimen positif dengan lonjakan minyak mentah, meredanya kekhawatiran Brexit dan rencana Jepang memberikan stimulus ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 120,74 poin lebih tinggi, atau 0,66 persen, di 18,347.67. Indeks S & P 500 naik 14,98 poin, atau 0,70 persen, menjadi ditutup pada 2,152.14. Indeks Nasdaq naik 34,18 poin, atau 0,69 persen, menjadi berakhir pada 5,022.82.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik Terangkat Sentimen Positif
Tingkat pengangguran Korea Selatan turun sedikit pada bulan Juni dari tahun sebelumnya, namun tingkat pengangguran untuk orang dewasa muda tetap tinggi di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan, sebuah laporan pemerintah menunjukkan Rabu (13/07).
Tingkat pengangguran di negara ekonomi terbesar keempat di Asia mencapai 3,6 persen bulan lalu, dibandingkan dengan 3,7 persen dihitung pada Mei, menurut laporan yang disusun oleh Statistik Korea.
Lihat : Tingkat Pengangguran Korea Selatan Juni Menurun
Pada awal perdagangan pagi ini, saham-saham kapital besar menguat. Saham Samsung naik 1,71 persen, saham Amorepacific naik 1,3 persen, saham Hyundai Motor naik 3,04 persen, saham Hyundai Mobis naik 1,91 persen, saham Naver naik 0,4 persen.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 2,75 poin atau 1,11% pada 250.30, naik dari posisi penutupan sebelumnya pada 247.55.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan menguat terbatas terdukung penguatan bursa global. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 247.30-244.57 dan kisaran Resistance 253.31-256.48.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
