Dollar AS Sesi Asia 14 Juli Semakin Terperosok

376

Ditengah  perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (14/7) dollar AS masih bergerak lemah terhadap banyak rival-rival utamanya kecuali terhadap yen. Buruknya fundamental dollar AS beberapa hari terakhir yang juga ditekan oleh rilis data ekonomi yang kurang menggembirakan membuat usaha rebound kurs utama dunia ini terkendala meski pagi ini dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya.

Data ekonomi yang terakhir melemahkan gerak mata uang ini semalam dari data harga impor dan laporan Beige Book Federal Reserve. Dari data-data ekonomi yang dirilis memberikan prospek yang suram bagi the Fed menaikkan suku bunganya dalam waktu cepat. Dari laporan Beige Book semalam, Fed laporkan tidak semua wilayah di negeri tersebut yang kegiatan ekonominya berkembang.

Pelemahan terhadap euro dan pound dipicu oleh sentimen pasar jelang pengumuman posisi suku bunga Inggris oleh BOE sore nanti. Terhadap kurs komoditas juga melemah cukup signifikan merespon reboundnya kembali harga minyak mentah yang perdagangan semalam anjlok parah.

Lihat: Harga Minyak Mentah AS Merosot Lebih 4 Persen Setelah Laporan EIA

Untuk penguatan terhadap yen menerima sentimen positif dari buruknya fundamental yen dari beberapa data ekonomi yang miring beberapa waktu terakhir. Selain itu juga laporan semalam menunjukkan pemerintah Jepang melalui Kantor Kabinet Jepang memangkas proyeksi untuk pertumbuhan dan inflasi untuk tahun fiskal saat ini dan pemerintah akan mengeluarkan paket stimulus baru bagi perekonomian akhir tahun ini.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia pagi  ini bergerak negatif   setelah dibuka lebih tinggi pada posisi 96,34  dan bergulir pada posisi 96,16. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS hari Selasa  menguat hingga  0,1 persen.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here