Mengakhiri perdagangan pasar valas akhir pekan (15/7), kekuatan kurs rupiah yang terpangkas sejak awal perdagangan terus berlangsung meskipun menerima sentimen positif dari data ekspor dalam negeri yang meningkat. Lemahnya rupiah sepanjang hari paling banyak disebabkan profit taking, karena dollar AS sedang melemah terhadap banyak rival utamanya. Secara mingguan rupiah masih unggul terhadap dollar bahkan masuki pekan ketiga berturut.
Koreksi rupiah sepanjang hari tidak mengurangi aksi beli saham lokal oleh investor asing di bursa Indonesia, justru sebaliknya sehingga net buy harian sebesar Rp1,2 triliun lebih. Aksi asing ini membuat IHSG rebound dan berhasil naik 0,5 persen ke posisi 5110.
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,18% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13096/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13066/US$. Demikian juga dari sisi kurs jisdor dan kurs BI rupiah Rabu diperkuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini menguat ke 13086 dari posisi 13088 perdagangan hari Kamis (14/07), sedangkan kurs transaksi antar bank menguat ke posisi 13151setelah perdagangan sebelumnya 13153.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan diperkirakan dibuka positif meskipun dollar AS bangkit dari tekanan rival-rivalnya hingga akhir perdagangan.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens



