Surplus Perdagangan Indonesia Juni Meningkat

990

Indonesia bukukan surplus neraca perdagangan yang meningkat pada Juni 2016, didukung oleh perbaikan ekspor dan impor Indonesia. Surplus neraca perdagangan tercatat sebesar 0,90 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Mei 2016 yang sebesar 0,37 miliar dolar AS. Demikian rilis yang disampaikan Badan Pusat Statistik

Untuk keseluruhan triwulan II 2016, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar 1,94 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan I 2016 yang sebesar 1,66 miliar dolar.

indonesia-balance-of-trade (4)

Neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2016 mencatat surplus sebesar 1,40 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Mei 2016 yang sebesar 1,08 miliar dolar AS.

Nilai ekspor Indonesia Juni 2016 mencapai US$12,92 miliar atau meningkat 12,18 persen dibanding ekspor Mei 2016. Sementara dibanding Juni 2015 menurun 4,42 persen.

Kenaikan ekspor didukung kinerja positif ekspor non migas. Ekspor non migas Juni 2016 mencapai US$11,73 miliar, naik 11,12 persen dibanding Mei 2016. Peningkatan terbesar ekspor non migas Juni 2016 terhadap Mei 2016 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$247,4 juta (128,73 persen).

Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Juni 2016 mencapai angka terbesar yaitu US$1,62 miliar, disusul Jepang US$1,24 miliar dan Tiongkok US$1,21 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,73 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,24 miliar.

Sedangkan Nilai impor Indonesia Juni 2016 mencapai US$12,02 miliar atau naik 7,86 persen apabila dibandingkan Mei 2016. Sebaliknya turun 7,41 persen jika dibandingkan Juni 2015.

Meningkatnya impor nonmigas didorong oleh meningkatnya impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, serta barang dari besi dan baja.

Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Juni 2016 adalah Tiongkok dengan nilai US$14,96 miliar (26,10 persen), Jepang US$6,27 miliar (10,93 persen), dan Thailand US$4,51 miliar (7,88 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,00 persen, sementara dari Uni Eropa 9,39 persen.

 

Di sisi migas, defisit neraca perdagangan migas tercatat 0,50 miliar dolar AS pada Juni 2016, turun dari 0,71 miliar dolar AS pada Mei 2016. Penurunan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh kenaikan ekspor migas yang sebesar 23,9% (mtm), terutama ekspor minyak mentah 27,8% (mtm) dan gas alam 23,0% (mtm), jauh lebih besar dari peningkatan impor migas yang sebesar 1,0% (mtm).

Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan pada Juni 2016 dan keseluruhan triwulan II 2016 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik.

 

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here