Persaingan media pembayaran elektronik menjadi topik yang menghangat pada dunia smartphone, dimana para pemakai smartphone menikmati manfaat kecanggihan bukan hanya untuk sarana komunikasi namun juga sarana pembayaran yang memudahkan transaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Pembayaran dengan menggunakan smartphone sudah bisa dilakukan oleh para pengguna Apple dan Samsung, kemudian menyusul para pemakai Android bisa menggunakan Android Pay, dimana produk yang dikeluarkan oleh Google ini sudah menyajikan kemampuan pembayaran dan juga sebagai dompet digital.
Para pemakai Android Pay bisa memanfaatkan mekanisme pembayaran ini di Singapura menyusul dua negara yang sudah mengaplikasikan system pembayaran digital ini yaitu AS dan Inggris. Para pemakai Android Pay bisa bertransaksi dengan kartu kredit Visa, Master Card dan kartu debit di 5 bank yang melayani, yaitu PSB, DBS Bank, OCBC Bank, UOB Bank dan Standard Chartered Bank.
Seperti pesaingnya yaitu Apple Pay dan Samsung Pay, maka Android Pay juga menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC) yang memadukan antara perangkat mobile dengan contactless payment reader. Perangkat ini di Singapura sudah bisa diterima oleh 30.000 gerai retail diantaranya Fair Price, Cold Storage Supermarket, Guardian, Starbucks dan Uniqlo.
Kelebihan dari Android Pay ini dibanding dengan sytem pembayaran digital lainnya adalah bisa digunakan para perangkat smartphone yang tidak perlu harus menggunakan model terbaru, namun bisa menggunakan model yang lama seperti Samsung Galaxy S4 dan LG G3.
Kesempatan Android Pay untuk menerobos pasar Singapura cukup terbuka lebar, sebab untuk 47.000 pemakai kartu kredit dan debit DBS Bank, serta 40.000 pemakai di OCBC Bank sudah memakai Apple Pay dan memungkinkan untuk pindah atau juga menggunakan Android Pay.
Harapan untuk para pemakai kartu kredit dan debit konvensional pindah menggunakan Android Pay cukup tinggi karena kemudahan ini sudah menunjukkan bahwa pemakai contactless payment dengan smartphone ini terus meningkat.
