Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Senin (18/7) dollar AS alami profit taking terhadap hampir semua rival utamanya kecuali terhadap yen dan kurs komoditas. Dollar berhasil meraih keuntungan terhadap yen pasca meredanya sentimen risk aversion karena keberhasilan pemerintah Turki mengatasi kudeta di negerinya, selain itu sentimen rencana stimulus Jepang terus membayangi pergerakan yen.
Terhadap kurs komoditas dollar berhasil menguat dikarenakan harga minyak mentah anjlok kembali oleh profit taking setelah 2 hari berturut alami penguatan harga. Anjloknya harga minyak membuat permintaan akan kurs aussie, dollar Canada dan kiwi dollar berkurang.
Lihat: Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik Terpicu Berita Kudeta Turki; Mingguan Naik 1 Persen
Perdagangan sebelumnya akhir pekan lalu dollar AS berhasil rebound kuat hingga memangkas pelemahan dalam sepekan, yang dipicu oleh mantapnya beberapa rilis data ekonomi yang ada seperti data penjualan ritel, produksi industri dan tingkat inflasi. Untuk data ekonomi hari ini tidak ada data yang sangat signifikan mempengaruhi pergerakan dollar AS yaitu data NAHB tentang properti negeri tersebut.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia pagi ini bergerak negatif setelah dibuka lebih rendah pada posisi 96,61 dan bergulir pada posisi 96,50. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS akhir pekan kuat hingga 0,6 persen, dan naik ke puncak penguatan harian tertinggi sejak pekan terakhir bulan Februari 2016.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang