Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Selasa (19/07), indeks Kospi berakhir turun -4,22 poin, atau -0,21 persen, pada 2.016,89. Pelemahan indeks Kospi tertekan kinerja buruk saham sektor tekonologi, otomotif dan energi.
Lihat : Indeks Kospi 19 Juli Dibuka Negatif Terganjal Pelemahan Won
Bursa Saham Korea Selatan naik sedikit Senin karena saham Samsung Electronics dan saham teknologi lainnya terus maju, mengimbangi penurunan saham mobil dan pasar kelas berat lainnya. Sedangkan mata uang Won Korea melemah terhadap dolar AS.
Pada akhir perdagangan, saham teknologi seperti saham Samsung Electronics turun -0,07 persen, saham SK Hynix, pembuat chip global, merosot -2,14 persen.
Sedangkan sektor otomotif diperdagangkan di zona negatif, dengan saham pemimpin industri Hyundai Motor turun -0,38 persen dan saham Hyundai Mobis melemah -0,96 persen.
Dalam perdagangan Asia, minyak mentah melemah. Harga minyak sebagian besar lebih rendah, dengan patokan global Brent turun 0,28 persen pada $ 46,83 per barel, sementara minyak mentah berjangka AS turun 0,35 persen di $ 45,08.
Pelemahan minyak mentah juga menekan saham-saham energi. Saham S-Oil turun -0,64 perse, saham SK Innovation turun -1,02 persen.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -0,65 poin atau -0,26% pada 251.00, turun dari posisi penutupan sebelumnya pada 251.65.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi berpotensi menguat dengan potensi penguatan bursa Wall Street. Namun perlu dicermati pergerakan harga minyak mentah yang juga bisa mempengaruhi pergerakan bursa Seoul. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 248.33-245.58 dan kisaran Resistance 254.12-257.29.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang