Market Outlook 1-5 August 2016

729

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih rally dan sempat menembus level 5300 sebagai sentimen positif atas Tax Amnesty dan Kabinet Kerja II yang baru namun di akhir pekan terpangkas oleh aksi ambil untung para pelaku pasar, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat ke level 5,215.99, sempat melaju sampai di 5334.

Untuk minggu berikutnya (1-5 Agustus), IHSG kemungkinan dalam konsolidasi namun masih dalam uptrend-nya, sambil pasar menantikan hasil dari kebijakan Tax Amnesty serta pergerakan bursa global. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5335 dan 5350, sedangkan support di level 5180 dan kemudian 5080.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat dalam posisi menguat sementara mata uang dollar secara global agak tertekan, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,097. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,250 dan 13,560, sementara support di level 13,069 dan 12,990.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk pengumuman suku bunga dari Bank Sentral di Australia dan Inggris serta rilis Non-Farm Employment Change. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; dilanjutkan dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change, ISM Non-Manufacturing PMI dan Crude Oil Inventories pada Rabu malam; diikuti dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diteruskan dengan rilis Construction PMI Inggris pada Selasa sore; kemudian pengumuman Official Bank Rate dari Bank of England (BOE) pada Kamis sore yang diperkirakan dipangkas menjadi 0.25% dari 0.50%.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Manufacturing PMI China pada Senin pagi; berikutnya Cash Rate Bank Sentral Australia (RBA) pada Selasa pagi yang diperkirakan dipangkas menjadi 1.50% dari 1.75%.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat menguat oleh data ekonomi yang positif lagi dari Amerika, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau turun ke level 95.560.

EURUSD, pekan lalu euro dollar terpantau naik ke level 1.1179. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0950 dan 1.0820 sementara resistance pada 1.1426 dan kemudian 1.1615.

GBPUSD,  minggu lalu terlihat naik ke level 1.3233  dan ntuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.2794 dan kemudian 1.2700, sedangkan resistance pada 1.3535 dan 1.3840.

USDJPY,  minggu lalu berakhir melemah ke level 102.04 dan minggu ini akan berada di antara resistance level pada 107.55 dan 111.45, serta support pada 99.99 serta level 96.57.

AUDUSD, aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7598 dan range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7405 dan 0.7285, sementara resistance level di 0.7675 dan 0.7720.

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed setelah rally minggu-minggu sebelumnya dengan paket stimulus dari Bank Sentral Jepang (BOJ) yang ternyata tidak memuaskan ekspektasi pasar. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami pelemahan ke level 16569. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 16940 dan 17250, sementara support pada level 15940 dan lalu 15105. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 21891. Minggu ini akan berada antara level resistance di 22300 dan 22800, sementara support di 21615 dan 20995.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau berakhir agak terkoreksi setelah sempat mencetak rekor tertinggi yang baru dalam periode gain selama empat minggu berturut-turut, oleh data pertumbuhan GDP yang berada di bawah ekspektasi. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 18,429.71, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 18620 dan 19050, sementara support di level 18185 dan 17672. Index S&P 500 minggu lalu terkoreksi ke level 2,164.34 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2176 dan 2220, sementara support pada level 2130 dan 2073.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat setelah data pertumbuhan ekonomi AS yang kurang menggembirakan, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat ke level $1351.35 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1376 dan berikut $1390, serta support pada $1310 dan $1200. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat ke level Rp568,800.

Bagi Anda yang mungkin baru mulai beraktivitas kembali dalam dinamika investasi disarankan untuk pelajarilah dahulu situasi pasar secara hati-hati. Sikap “hati-hati” adalah kata kunci dalam berivestasi. Investasi itu bukan asal tebak, untung-untungan, atau sikap ‘semoga kali ini benar’. Investasi seutuhnya meliputi analisis, pengetahuan, pengalaman, pendalaman isyu, modal yang memadai, manajemen risiko, penguasaan psikologi, serta juga intuisi professional. Kombinasi ini semua membuat investor sukses berkarakteristik kehati-hatian. Hati-hati tetapi berani mengambil keputusan sesuai dengan pertimbangan matangnya. Kalau perlu bantuan, gabung saja lagi dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

alfredBy Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 

 

Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here