Ada pesan positif dan memberikan dorongan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam Pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (2/8).
Dalam menghadapi berbagai tantangan yang besar, seperti tingkat pengangguran yang tinggi, khususnya pada kaum muda dan belum bisa berintegrasi dengan yang lain, Presiden Jokowi menyatakan tidak ada jalan pintas, harus melakukan pekerjaan rumit, membangun industri yang menciptakan lapangan kerja, membangun sistem yang mengedukasi anak-anak kita, dan melatih keterampilan dan perilaku kaum muda. Dan yang paling penting dan paling sulit, adalah membangun budaya masyarakat, budaya yang terbuka, budaya dimana kita tidak hanya bertoleransi terhadap perbedaan tapi juga sungguh-sungguh menghargai perbedaan itu.
“Bagaimana itu dapat dilakukan? Jawabannya mudah, satu per satu dan langkah demi langkah,” Kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan, tahun 2016 adalah tahun yang menantang, dimana keuangan dunia menghadapi krisis, serta perdagangan dunia mencapai yang terendah sejak perang dunia ke dua dan serangan teror terjadi di beberapa bagian dunia.
Presiden mengatakan bahwa masyarakat muslim memiliki demografi yang paling baik dari masyarakat lainnya, dimana usia rata-rata 23 tahun, sementara masyarakat lain 30 tahun.
“Keuangan syariah saat ini menjadi industri yang bernilai jutaan dolar, baik dari sisi fashion, kuliner, seni dan arsitektur, memiliki potensi untuk menciptakan ekonomi baru,” jelas Presiden.
Sementara itu seperti yang dilansir dalam wesbite Sekretariat Negara RI, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan sambutan dalam World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 ini menekankan bahwa dengan tema “Decentralising Growth & Empowering Future Business” yang menggarisbawahi pentingnya peran dari UMKM dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi, ada 3 (tiga) langkah sangat penting yang perlu dilakukan dalam WIEF.
Pertama, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah – swasta, yang artinya memberikan harapan yang tinggi kepada kerja sama pemimpin negara, pembuat kebijakan, dan pengusaha khususnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), pebisnis start up, dan penemu (inventor).
Kedua, pemerintah dan swasta harus mendorong inovasi.
Ketiga, mentransformasi semuanya menjadi langkah konkrit. Menkeu menegaskan, kebijakan, strategi, dan diskusi hanya akan menguntungkan semua pihak jika selalu ditransformasikan ke usaha yang menguntungkan.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
Image : Vibizmedia