Bursa saham naik di seluruh dunia demikian juga dengan logam didukung respons positif pasar terhadap langkah-langkah bank sentral dalam kebijakan stimulus yang mendukung ekonomi global. Dolar Bursa melemah sebelum laporan Non Farm Payrolls Amerika Serikat dikeluarkan malam nanti.
Bursa saham Eropa didukung penguatan saham-saham sektor pertambangan, sementara pasar negara berkembang didorong penguatan nilai tukar ringgit Malaysia dan rubel Rusia yang menjadi mata uang berkinerja terbaik pada minggu ini.
Aluminium dan seng mengangkat harga logam sementara minyak mentah AS turun setelah kenaikan dua hari terbesar dalam lebih dari sebulan.
Para investor sedang tunggu data gaji bulan Juli dan memantau paket stimulus yang dikeluarkan oleh Bank of England demikian juga langkah-langkah yang diambil Jepang dan Australia untuk menopang perekonomian negara mereka.
Para analis memprediksi pasar tenaga kerja Amerika akan terus meningkatkan pada kecepatan yang mungkin tidak akan memicu Federal Reserve untuk mendorong maju dengan menaikkan suku bunga tahun ini.
MSCI All Indeks Country World naik 0,2 persen pada 09:38 di London, menguat untuk hari kedua. Stoxx 600 Index Eropa naik 0,4 persen sementara S & P 500 Index berjangka naik 0,2 persen.
Data Non Farm Payrolls mungkin meningkat sebesar 180.000 pekerja pada bulan Juli, menyusul kenaikan 287.000-orang pada bulan Juni. Tingkat pengangguran diproyeksikan turun menjadi 4,8 persen, dari 4,9 persen di bulan sebelumnya.