Pergerakan kurs pound Inggris yang melemah terhadap dollar AS masuki hari kelima berturut pada perdagangan sesi Eropa hari Selasa (9/8) semakin terjun ke posisi terendah hampir 1 bulan. Tekanan jual yang terjadi pada kurs poundsterling cukup besar sore ini dipicu oleh 2 sentimen negatif yang sangat kuat.
Pertama datang dari pemberitaan di media Times of London tentang tulisan salah seorang pejabat senior BOE yaitu Ian McCafferty yang menyatakan pemangkasan suku bunga dapat berlanjut dan stimulus ekonomi dapat ditambah kembali. Sentimen ini lebih dulu menekan kurs pound, dan setelah ONS rilis laporkan kinerja produksi manufaktur Inggris lebih rendah dari ekspektasi penurunan kurs pound semakin dalam jatuhnya.
Pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (8/8) pergerakan kurs pound melemah setelah dibuka lebih rendah pada 1.3039 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun 55 pips atau 0,6 % dan nilai bergulir berada pada 1.3094.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat turun lagi ke kisaran 1.2924-1.2852. Namun jika tidak mencapai kisaran tersebut, pair akan naik kembali ke kisaran 1.3075.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang