Tingkat pengangguran Korea Selatan turun sedikit pada bulan Juli dari tahun sebelumnya, dengan tingkat pengangguran untuk orang dewasa muda juga menurun, demikian laporan pemerintah Korea Selatan menunjukkan Rabu (10/08).
Tingkat pengangguran di ekonomi terbesar keempat di Asia ini mencapai 3,5 persen bulan lalu, dibandingkan dengan 3,6 persen pada bulan Juni, menurut laporan yang disusun oleh Statistik Korea.
Jumlah orang yang dipekerjakan mencapai 26,6 juta pada bulan Juli, naik 298.000 dari tahun sebelumnya, dengan kenaikan bulanan turun dari bulan sebelumnya 354.000.
Tingkat pengangguran untuk orang-orang muda, berusia antara 15 dan 29, mencapai 9,2 persen bulan lalu, juga turun dari 10,3 persen bulan Juni.
Badan statistik mengatakan sektor manufaktur yang lamban sangat membebani penciptaan lapangan kerja bulanan ekspor negara itu yang mencatat pertumbuhan negatif selama 19 bulan berturut-turut.
Industri manufaktur mempekerjakan 4.460.000 orang pada bulan Juli, turun 65.000, atau 1,4 persen, dari tahun sebelumnya, menandai penurunan pertama pada tahunan sejak Juni 2012.
“Kapasitas kerja sektor manufaktur telah jatuh untuk bulanan terutama karena ekspor goyah,” kata Sim Won-bo, kepala divisi badan statistik ketenagakerjaan. “Secara khusus, kemerosotan dalam industri pembuatan kapal dan mobil padat karya memainkan peran besar.”
Total produksi oleh lima pembuat mobil lokal merosot 10,8 persen secara tahunan pada bulan Juli karena permintaan kontraksi di dalam dan di luar negeri dan pemogokan parsial, dengan penjualan mobil domestik mundur 10,5 persen bulan lalu.
Selain itu, berlangsungnya upaya restrukturisasi yang kuat dalam pembuatan kapal dan sektor lainnya mulai berdampak pada pasar kerja lokal, lembaga mencatat.
Daerah di mana galangan kapal utama terletak menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari kemerosotan tajam dalam jumlah karyawan.
Tingkat pengangguran di Ulsan, di mana daerah No 1 galangan kapal Hyundai Heavy Industries Co bermarkas, melonjak 1,2 poin persentase dari tahun ke 3,9 persen, sementara Provinsi Gyeongsang Selatan melihat kenaikan 1 persen menjadi 3,6 persen selama satu periode setahun.
Pembuat kapal Korea Selatan, termasuk Hyundai Heavy dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co, telah di bawah tekanan keuangan yang parah dalam menghadapi penurunan pesanan baru di tengah kemerosotan berkepanjangan dalam perekonomian dunia.
Mereka mengumumkan rencana penyelamatan diri, termasuk penjualan aset dan perampingan, sementara pemerintah memutuskan untuk menyuntikkan sekitar 12 triliun won ($ 10 miliar) ke pemberi pinjaman kebijakan yang dikelola negara untuk membiayai proses restrukturisasi.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang