Dollar AS Anjlok 2 Hari Berturut, Sesi Asia 11 Agustus Berusaha Kuat Lawan Sentimen Negatif

566

Setelah awal pekan ini dollar AS sempat naik ke posisi tertinggi dalam 7 hari perdagangan terhadap semua rival utamanya, masuki hari keempat pekan ini dollar masih dalam zona merah. Perdagangan sebelumnya dollar AS anjlok 2 hari berturut menimbang kurangnya sinyal kuat untuk mengangkat harapan kenaikan Fed rate lanjutan tahun ini yang akan mengangkat tinggi mata uang utama global tersebut. Pada perdagangan rabu malam sesi Amerika, data JOLTS yang meningkatpun tidak dapat mengangkat tinggi dollar.

Merespon sentimen diatas, pasar lebih memilih melepas dollar dan belum ambil posisi lebih banyak menunggu laporan akhir pekan yang diharapkan dapat memberikan tenaga bagi ekspektasi kenaikan lanjutan Fed rate. Hari Jumat besok pasar mengharapkan data penjualan ritel, tingkat harga produsen dan sentimen konsumen olehg UoM memberikan laporan yang sangat positif.

Perdagangan pagi ini terpantau dollar AS masih lemah terhadap semua rival utamanya, demikian  terhadap kurs komoditas pasca anjloknya harga minyak mentah.  Untuk pergerakan hari ini kembali dollar AS akan menerima sentimen negatif yang sangat kuat dari data unemployment claims, tingkat harga impor AS yang diperkirakan menunjukkan data yang mengecewakan dibandingkan data periode sebelumnya.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Asia semakin bergerak negatif  setelah dibuka lebih rendah  pada posisi 95.66  dan bergulir pada posisi 95.62. Perdagangan sebelumnya indeks dollar AS anjlok   hingga  0,5 persen lebih.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here