Rebound poundsterling terhadap dollar AS hanya bertahan satu hari saja dan itupun hanya menguat tipis, dan ditengah perdagangan sesi Eropa hari Rabu (11/8) nilai kurs pound Inggris berada di posisi terendah dalam 1 bulan perdagangan lebih. Poundsterling masih belum memiliki pesona yang kuat memikat pasar, yang terjadi justru tanda-tanda pelemahan ekonomi dari rilis data ekonomi yang muncul pasca Brexit.
Hari ini terdapat laporan survey harga rumah di Inggris oleh The Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) yang semakin menekan pound, pasalnya peningkatan harga rumah dalam 3 bulan terakhir lebih rendah dari 3 bulan sebelumnya. Harga rumah selama tiga bulan sampai bulan Juli turun menjadi 5 persen dibandingkan 15 persen selama April sampai Juni.
Pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (11/8) pergerakan kurs pound retreat setelah dibuka lebih rendah pada 1.2999 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound turun pips atau 0,4 % dan nilai bergulir berada pada 1.2959.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat turun lagi ke kisaran 1.2918-1.2858. Namun jika tidak mencapai kisaran tersebut, pair akan naik kembali ke kisaran 1.3059.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang