Sebagai salah satu rival utama dollar AS di kawasan Eropa, rally euro bertambah kuat yang menerima tenaga dari lemahnya data ekonomi AS yang baru dirilis seperti Empire State Manufacturing Index dari periode sebelumnya. Indeks dollar semakin terperosok sejak akhir pekan lalu dikecewakan suramnya ekspektasi kenaikan Fed rate pasca data retail sales dan PPI AS yang mengecewakan. Selain itu euro juga diperkuat oleh laporan bulananan Bundesbank.
Lihat: Bundesbank: Pebisnis Jerman Tidak Takut Dengan Brexit
Sekalipun secara umum pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Euro menurun dari kuartal pertama tahun ini, namun pasar melihat kondisi ekonomi negara-negara tersebut masih stabil pasca Brexit. Pasalnya ekonom telah memprediksi penurunan yang cukup signfikan PDB negara-negara tersebut namun data yang dilaporkan kantor statistik tersebut lebih tinggi.
Pergerakan kurs euro di sesi Amerika (15:10:35 GMT) sedang menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.1166 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs Euro alami penguatan 27 pips dan nilai bergulir berada pada 1.1194.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat naik ke kisaran 1.1209– 1.1225. Namun jika terjadi koreksi akan turun ke kisaran 1.1149.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang