Di tengah perdagangan forex hari Rabu (17/8) kantor statistik nasional Inggris (ONS) berusaha memikat para pelaku pasar global untuk memburu poundsterling kembali setelah pada sesi Asia alami profit taking dari lonjakan perdagangan sebelumnya. Pasalnya setelah pasar dibuka ONS mengeluarkan data untuk kinerja pasar tenaga kerja negeri tersebut yang cukup menggembirakan.
Secara bersama ONS melaporkan beberapa indikator yang menunjang kinerja pasar tenaga kerja negeri Inggris mulai dari data kenaikan upah, kalim pengangguran dan tingkat pengangguran. Untuk kenaikan upah periode bulan Juni yang dilaporkan lebih tinggi dari periode sebelumnya sekalipun dibawah ekspektasi ekonom, klaim pengangguran berhasil berkurang sangat banyak dari periode sebelumnya dan tingkat pengangguran masih sama dengan periode sebelumnya. Ketika data positif dirilis pergerakan pound langsung positif namun tak lama kemudian terpangkas kembali oleh sentimen dollar AS.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (10:00:35 GMT) terkorekai terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.3045 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kurs pound alami pelemahan 16 pips dan nilai bergulir berada pada 1.3029. Laju pound selanjutnya dibayangi oleh pernyataan pejabat Fed dan risalah FOMC bulan lalu.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat turun ke kisaran 1.2985 1.2954. Namun jika tidak sampai akan koreksi naik ke kisaran 1.3085.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang



