Kondisi Pelemahan Dollar AS Semakin Parah Meski Fed Beri Harapan

586

Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika hari Selasa beberapa jam lalu (17/8), dollar AS melemah terhadap semua rival utamanya khususnya terhadap kurs euro dan yen Jepang. Berkubangnya dollar dalam jurang pelemahan 9 minggu terhadap semua rivalnya  dipicu oleh rilis indeks harga konsumen atau inflasi untuk bulan Juli. Laporan inflasi tersebut menunjukkan penurunan ke posisi 0 persen yang  mengangkat kekhawatiran bahwa Fed tidak akan mampu untuk meningkatkan suku bunganya.

Namun perdagangan semalam sedikit dihibur oleh  komentar dari Presiden Federal Reserve Bank of New York William Dudley yang menyatakan bahwa ekonomi AS telah berkembang menjadi sebuah bentuk yang bisa membuat  kenaikan suku bunga pada awal bulan depan. Komentar pejabat FOMC tersebut masih belum mampu angkat sentimen pasar dikarenakan data-data yang ada menunjukkan perbedaan.

Untuk perdagangan hari ini pasar mengharapkan komentar Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis  James Bullard memberikan harapan kembali akan kenaikan suku bunga lanjutan Fed tahun ini, dimana pejabat FOMC ini akan berbicara didepan publik pada suatu konferensi di St. Louis. Data penting yang akan dilaporkan malam ini pada sesi Amerika yaitu data pasokan minyak mentah negeri tersebut.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan ditutup melemah 83 pips   setelah dibuka lebih rendah pada posisi 95.63  dan ditutup  pada posisi 94.80. Perdagangan forex selanjutnya dollar masih dibayangi oleh tekanan fundamentalnya.

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here