Harga rumah Tiongkok naik 0,8 persen pada Juli secara nasional, namun terhenti atau jatuh di kota-kota dibandingkan bulan Juni, menambah kekhawatiran bahwa salah satu pendorong utama pertumbuhan perekonomian ini kehilangan tenaga tetapi menawarkan beberapa bantuan bagi para pembuat kebijakan yang khawatir terjadi gelembung properti.
Pemulihan yang kuat dalam harga dan penjualan rumah memberi dorongan kuat dari perkiraan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia pada paruh pertama tahun ini, membantu untuk mengimbangi ekspor yang melemah tajam.
Namun beberapa analis mengatakan perlambatan pertumbuhan harga dan melemahnya investasi properti yang diharapkan rebound mungkin telah mencapai puncaknya, karena pemerintah lokal lebih memperketat pembatasan pembelian rumah dalam upaya untuk menjaga harga cepat naik.
Rata-rata harga rumah baru di 70 kota besar Tiongkok naik 7,9 persen pada Juli dari tahun sebelumnya, survei resmi menunjukkan pada hari Kamis, percepatan dari kenaikan 7,3 persen pada bulan Juni. Demikian rilis Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok, Kamis (18/08).
Namun untuk tren bulanan, memberikan gambaran yang agak lemah.
Harga rumah bulan Juli naik pada kecepatan yang sama seperti pada bulan Juni, yang merupakan terendah sejak April, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional (NBS).
Dari 70 kota yang disurvei, harga terhenti atau turun secara bulanan di 19 kota pada bulan Juli, dibandingkan dengan 15 pada bulan Juni.
Harga rumah di kota-kota lapisan pertama dan kedua-terus melihat keuntungan secara tahunan, dengan daerah Shenzhen selatan dan pesisir Xiamen naik paling tajam di 40,9 persen dan 39,2 persen, masing-masing dari tahun sebelumnya.
Kekuatiran oleh kenaikan harga yang tajam, yang meningkat di sejumlah kota yang lebih kaya telah memperketat pembatasan pembelian rumah dalam beberapa bulan terakhir – yang terakhir Nanjing dan Suzhou – termasuk memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan rasio uang muka untuk hipotek kedua.
Kota-kota yang telah melihat penurunan terbesar dalam harga termasuk Dandong dan Mudanjiang, terletak masing-masing di provinsi Liaoning dan Heilongjiang.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
