Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Rabu (24/08), indeks Kospi berakhir turun -6,17 poin, atau -0,30 persen, ke 2043.76. Pelemahan indeks Kospi tertekan pelemahan minyak mentah dan mata uang Won.
Lihat : Indeks Kospi 24 Agustus Dibuka Negatif Tertekan Pelemahan Minyak Mentah dan Won
Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (24/08) terpicu kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS, juga tertekan kekhawatiran bahwa permintaan minyak mentah Tiongkok bisa goyah setelah adanya dugaan penggelapan pajak di industri minyak.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 68 sen, atau 1,41 persen, di $ 47,42 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 49,39 per barel, turun 57 sen, atau 1,14 persen, dari penutupan terakhir mereka.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Merosot Lebih 1 Persen
Mata uang lokal melemah terhadap dolar AS. Pasangan kurs USDKRW menguat 0,58 persen pada 1,122.00.
Pada akhir perdagangan saham-saham kapital besar mixed. Saham Samsung turun -2,07 persen, saham Korea Electric Power naik 0,52 persen, saham Hyndai Motor naik 1,87 persen, saham Amorepacific turun -0,51 persen, saham SK Hynix turun -0,27 persen.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik -1,30 poin atau -0,50% pada 257.05, naik dari posisi penutupan sebelumnya pada 258.35.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan mencermati pergerakan bursa Wall Street dan harga minyak mentah yang dapat mempengaruhi perdagangan selanjutnya. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 254.33-251.42 dan kisaran Resistance 260.14-263.21.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang