Pada awal perdagangan bursa saham Korea Selatan Kamis (25/08) indeks Kospi dibuka lemah, terpantau turun -3,03 poin atau -0,18 persen pada 2040.03. Pelemahan indeks Kospi terpicu kekuatiran pelemahan minyak mentah dan bursa Wall Street.
Lihat : Bursa Seoul Berakhir Lemah Terganjal Pelemahan Minyak Mentah dan Won
Investor tampaknya ketakutan oleh laporan sebelumnya bahwa cadangan minyak mentah AS melonjak hampir 4,5 juta barel pekan lalu, menyebabkan harga minyak global untuk terjun.
Pada hari Rabu, harga minyak mentah Dubai, patokan Korea Selatan, jatuh 3,14 persen menjadi $ 45,38 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Merosot 2,8 Persen Setelah Laporan EIA
Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis dinihari tadi, tertekan anjloknya harga minyak mentah dan kinerja buruk sektor perawatan kesehatan yang merosot lebih dari 1,5 persen, sementara investor menantikan pidato dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen. Indeks Dow Jones ditutup turun 0,35 persen, di 18,481.48, dengan penurunan tertinggi saham UnitedHealth Group. Indeks S & P 500 berakhir turun 0,52 persen, ke 2,175.44, dengan sektor perawatan kesehatan memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 0,81 persen, ke 5,217.69.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Terganjal Pelemahan Minyak Mentah dan Sektor Kesehatan
Saham-saham kapital besar diperdagangkan mixed di bursa Seoul, dengan saham Samsung Electronics terjun 1,75 persen. Saham Hyundai Motor melonjak 1,48 persen, sedangkan saham dengan afiliasi yang lebih kecil Kia Motors maju 0,94 persen. Saham perusahaan baja global POSCO menumpahkan 0,89 persen.
Mata uang lokal diperdagangkan pada 1,122.75 won terhadap dolar AS, turun 0,75 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -0,35 poin atau -0,14% pada 256.70, turun dari posisi penutupan sebelumnya pada 257.05.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan bergerak lemah tertekan pelemahan minyak mentah dan Wall Street. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 253.68-250.61 dan kisaran Resistance 259.82-262.89.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
