Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan awal pekan Senin (29/08), indeks Kospi berakhir turun 5,15 poin, atau 0,25 persen, pada 2,032.35. Pelemahan indeks Kospi terjadi setelah pernyataan Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen akhir pekan lalu memberikan harapan kenaikan suku bunga AS, sehingga menekan tajam mata uang Won. Pelemahan juga terjadi karena merosotnya harga minyak mentah.
Lihat : Indeks Kospi 29 Agustus Dibuka Lemah Tertekan Harapan Kenaikan Suku Bunga AS
Pelemahan indeks Kospi tertekan pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen dan Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer yang semakin menguatkan harapan kenaikan suku bunga AS.
Kesempatan untuk kenaikan suku bunga AS telah menguat dalam beberapa bulan terakhir karena perbaikan di pasar tenaga kerja dan harapan untuk pertumbuhan ekonomi yang moderat, Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat (26/08).
Yellen tidak menunjukkan kapan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga, tapi komentar dia memperkuat pandangan bahwa langkah tersebut bisa datang akhir tahun ini. The Fed memiliki pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada bulan September, November dan Desember.
Berbicara pada tiga hari pertemuan internasional para bankir bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, Yellen mengatakan “ekonomi AS sudah mendekati tujuan Federal Reserve untuk pemenuhan kerja dan stabilitas harga.”
“Mengingat kinerja lanjutan yang mantap dari pasar tenaga kerja dan prospek untuk kegiatan ekonomi dan inflasi, saya percaya kasus untuk peningkatan suku bunga federal telah diperkuat dalam beberapa bulan terakhir,” kata Yellen dalam sambutannya yang disiapkan.
Lihat : Fed Yellen : Kesempatan Kenaikan Suku Bunga AS Telah Menguat
Wakil Ketua Federal Reserve AS Stanley Fischer mengatakan kepada CNBC pada hari Jumat bahwa keputusan apakah akan menaikkan suku bunga harus melihat ke depan, bukan ke belakang, dan laporan pekerjaan berikutnya akan dicermati.
Ekonomi AS telah menguat, dengan data pekerjaan yang kuat dalam tiga bulan terakhir, Fischer mengatakan dalam sebuah wawancara seminggu sebelum pemerintah merilis laporan kerja Agustus.
Lihat : Fed Fischer : Laporan Pekerjaan Berikutnya Menjadi Kunci Kenaikan Suku Bunga
Penguatan dollar AS menekan kurs Won. Terpantau pasangan kurs USDKRW menguat 0,95 persen pada 1,124.35.
Pelemahan bursa Seoul juga tertekan pelemahan harga minyak yang jatuh pada Senin selama jam Asia. Minyak mentah berjangka AS turun 1,64 persen menjadi $ 46,86 per barel, sementara Brent turun 1,48 persen menjadi $ 49,18.
Lihat : Harga Minyak Mentah Merosot 1 Persen Tertekan Peningkatan Produksi Irak dan Komentar Iran
Pada akhir perdagangan dengan saham S-Oil turun 1,45 persen
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -0,10 poin atau -0,04% pada 256.60, turun dari posisi penutupan sebelumnya pada 256.70.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi melemah terbatas dengan menguatnya kenaikan suku bunga AS yang menekan mata uang Won. Namun perlu dicermati pergerakan bursa Wall Street dan harga minyak mentah yang jika positif dapat mengangkat bursa. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 253.68-250.61 dan kisaran Resistance 259.66-262.73.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang