Aktifitas di sektor manufaktur Tiongkok naik tak terduga pada Agustus namun dalam keuntungan yang moderat, demikian survei resmi menunjukkan pada hari Kamis (01/09), menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mulai mantap namun masih lamban.
Pembacaan yang lebih baik dari perkiraan bisa memperkuat pandangan kalangan investor bahwa bank sentral China tidak akan terburu-buru untuk memotong suku bunga atau persyaratan cadangan bank dalam waktu dekat, karena takut menambah tingkat utang tinggi atau memicu gelembung aset.
Hal ini membuat ekonomi lebih bergantung pada belanja pemerintah yang lebih tinggi seperti pada proyek-proyek infrastruktur, meningkatkan permintaan untuk bahan dari semen baja dan mengurangi tekanan pada industri berat yang sakit.
Indeks Pembelian Manajer resmi ‘(PMI) naik menjadi 50,4 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan pembacaan bulan sebelumnya sebesar 49,9 dan di atas batas 50 poin yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi secara bulanan. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2014.
Analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan pembacaan 49,9 untuk bulan kedua berturut-turut.
Indeks produksi pabrik naik ke 52,6 pada bulan Agustus dari 52,1 pada bulan Juli, dan jumlah pesanan baru diperluas secara signifikan menjadi 51,3, dibandingkan dengan bulan Juli 50,4
Ekspor pesanan baru terus menurun tetapi pada kecepatan moderat. Indeks itu 49,7, naik dari 49,0 pada bulan Juli.
Aktivitas pabrik di Tiongkok sedikit pulih pada kuartal pertama berkat peningkatan pengeluaran pemerintah dan booming perumahan, tetapi tetap pada tren menurun ringan.
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan industri Tiongkok tumbuh tercepat dalam empat bulan pada bulan Juli, dibantu dengan meningkatnya penjualan dan mengurangi biaya, data menunjukkan pada hari Sabtu, dengan proyek-proyek pemerintah mungkin membantu untuk meringankan tekanan keuangan untuk beberapa perusahaan.
Pendapatan laba mungkin lebih disebabkan rebound harga komoditas seperti baja dan bahan bangunan selain perbaikan berkelanjutan dalam permintaan yang sebenarnya.
Untuk mengendalikan pencemaran udara, Beijing memerintahkan ratusan pabrik industri untuk ditutup menjelang KTT pertama Tiongkok dari pemimpin G20 di Hangzhou minggu depan. Yang mungkin telah mendorong beberapa produsen untuk meningkatkan produksi dari waktu ke depan.
Dalam tanda lain bahwa kondisi bisnis tetap sulit, pabrik terus memotong pegawai, meskipun pada kecepatan yang sedikit lebih lambat. Sub-indeks kerja naik menjadi 48,4, dibandingkan dengan 48,2 pada bulan Juli tapi masih di wilayah kontraksi.
Tiongkok telah berjanji untuk mempercepat laju pemotongan kelebihan kapasitas baja dan batubara di bulan mendatang setelah tertinggal tahun ini, meningkatkan risiko lebih PHK dan default utang, yang selanjutnya dapat mengganggu sistem perbankan.
Survei PMI juga menunjukkan perusahaan besar yang mengalahkan yang lebih kecil, menyoroti ketidakseimbangan dalam perekonomian. Sebuah sub-indeks untuk perusahaan-perusahaan kecil berdiri di 47,4, sedangkan satu untuk perusahaan besar adalah 51,8.
Pemerintah telah bergantung pada perusahaan-perusahaan negara besar untuk pertumbuhan tahun ini karena investasi swasta mendingin dengan cepat.
Sebuah survei bisnis serupa menunjukkan aktivitas di sektor jasa Tiongkok terus berkembang, meskipun pada kecepatan yang sedikit lebih sederhana. Pembacaan layanan resmi adalah 53,5 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan 53,9 pada bulan Juli.
Lihat : Pertumbuhan Sektor Jasa Tiongkok Agustus Melambat
Ukuran industri konstruksi tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat dengan pembacaan 58,2, masih kuat tapi turun dari 61,1 pada bulan Juli.
Tiongkok mengandalkan pertumbuhan layanan untuk mengimbangi kelemahan terus-menerus di bidang manufaktur dan ekspor yang telah membantu menyeret pertumbuhan ekonomi ke titik terendah dalam 25-tahun.
Doni/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
