Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan akhir pekan Jumat (02/09), indeks Kospi berakhir naik 5,59 poin, atau 0,28 persen, ke 2,038.31. Penguatan indeks Kospi terdorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi Korea Selatan kuartal kedua.
Secara mingguan indeks Kospi masih turun -0,13 persen, tertekan pelemahan mata uang Won, juga sentimen eksternal seperti pelemahan bursa Wall Street dan harga minyak mentah.
Lihat : Indeks Kospi 2 September Dibuka Flat, Kenaikan PDB Q2 Belum Mendukung
Ekonomi Korea Selatan meningkat pada kuartal kedua dari tiga bulan sebelumnya pada meningkatnya permintaan lokal dan ekspor, demikian data bank sentral, Jumat (02/09).
Pada periode April-Juni, produk domestik bruto Korea Selatan diperluas 0,8 persen dari kuartal sebelumnya, tumbuh dari 0,5 persen ekspansi pada kuartal pada periode Januari-Maret, menurut data awal dari Bank of Korea.
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Q2 Rebound
Pada akhir perdagangan hari ini, saham-saham kapital besar sebagian besar berakhir naik. Saham Samsung naik 1,64 persen, saham Korea Electric Power turun -1,21 persen, saham Hyundai Motor naik 2,26 persen, saham Amorepacific naik 2,4 persen, saham SK Hynix naik 1,1 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya indeks Kospi akan mencermati data NFP AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir melemah maka akan menguatkan bursa Seoul. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 253.52-250.61 dan kisaran Resistance 259.49-262.40.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang