Mengakhiri perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (7/9) kondisi dollar AS masih sangat lemah terhadap banyak rivalnya kecuali terhadap kurs yang fundamentalnya sedang bermasalah seperti poundsterling dan aussie dollar. Pasar masih skeptis terhadap keyakinan Fed akan menaikkan suku bunganya lebih cepat sehingga memilih menjual dollar mereka yang sempat mencapai puncak 15 hari tertinggi pekan lalu.
Pernyataan Presiden Fed San Francisco John Williams kemarin yang menyebutkan kenaikan suku bunga Fed sebaiknya lebih cepat dilakukan meragukan pasar menimbang beberapa rilis data ekonomi terakhir tidak mendukung optimistis Fed. Namun pada sesi Eropa dollar diperkirakan menguat oleh lemahnya fundamental yang mendukung kurs kawasan Eropa.
Untuk pergerakan hari ini dollar AS diperkirakan masih akan menerima sentimen negatif dari data US JOLTS Job Openings yang nantiny amenunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya. Namun menerima sentimen positif dari data Markit untuk indeks composite dari manufaktur dan non manufaktur PMI.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan bergerak melemah terbatas setelah awal perdagangan sesi Asia dibuka lebih rendah pada posisi 94.79 dan siang ini bergerak pada posisi 94.82.