Mengawali perdagangan pasar forex sesi Asia hari Selasa (13/9), pasar masih enggan untuk koleksi mata uang yang beresiko dan memilih perdagangkan mata uang safe haven. Pasalnya sikap bank-bank sentral dunia yang tidak jelas memberikan kekhawatiran pasar akan kondisi global.
Sepekan terakhir bank sentral negara yang sedang alami kondisi di persimpangan jalan tidak menyampaikan suatu kebijakan menggembirakan sehingga memberikan outlook yang suram bagi ekonomi negara-negara kawasan Euro. Demikian juga bank sentral Australia tidak memberikan sinyal kebijakan moneter berikutnya.
Kegalauan pasar ini sudah terjadi sejak perdagangan awal pekan yang sepi terhadap penggerak fundamental yang kuat sehingga membuat perdagangan aset safe haven diminati seperti yen dan emas.
Kekhawatiran pasar tersebut semakin di konfirmasi oleh pernyataan seorang gubernur Fed Lael Brainard yang menyarankan bank sentral Amerika untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar menyikapi kondisi ekonomi saat ini. Pernyataan ini menampar semua komentar pejabat tinggi Fed lainnya yang justru sebaliknya harapkan kenaikan suku bunga sangat diperlukan.
Perdagangan awal pekan dollar sebagai mata uang utama global alami perdagangan yang sempit dan tertekan oleh sentimen pernyataan Brainard tersebut, sehingga dijadikan pijakan rebound bagi rival-rivalnya.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang